- tvOne - agus wibowo
112 Rumah Warga di Pacitan Terancam Abrasi Sungai, 1 Rumah Dirobohkan Paksa
Pacitan, Jawa Timur - Sekitar 112 rumah warga di dua desa Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan terancam ambruk ke aliran Sungai Grindulu. Warga khawatir abrasi terus meluas diterjang banjir selama musim hujan ini. Sementara, sepanjang aliran sungai tersebut tidak ada pembangunan tanggul untuk menahan abrasi sungai.
Sahid (64), salah seorang warga RT 01 RW 01 Dusun Krajan, Desa Borang ini mengaku khawatir akibat abrasi di Sungai Grindulu yang terus meluas. Rumahnya dengan sungai bahkan sudah tidak ada jarak lagi. Beberapa rumah warga pondasinya sudah hilang tergerus sebagian.
"Rumah saya ini sebelum abrasi jaraknya sekitar 10 meteran dari sungai. Sekarang pondasi sudah bergantung di aliran sungai," akuinya.
Sahid menambahkan warga sudah merasa khawatir rumahnya tergerus banjir, sejumlah rumah di bantaran Sungai Grindulu di Desa Borang terpaksa dirobohkan. Warga memilih menumpang di rumah saudaranya daripada harus hidup bermukim di daerah terancam.
"Ya gimana lagi mas, dari pada rumah roboh pas lagi dihuni kan bahaya. Malah ada korban jiwa, ya kalau banjir datangnya malam hari kami lagi istirahat, bagaimana? Kami dari beberapa keluarga kalau banjir diungsikan ke lokasi lain," imbuhnya.
Namun, warga tetap berharap pembangunan beronjong atau tanggul segera terlaksana, sehingga mereka bisa menempati kembali rumah mereka. Selain rumah warga, abrasi juga mengancam jalan dua desa, gedung balai desa dan puluhan hektar ladang pertanian
Sementara itu, Camat Arjosari, Didik Darmawan mengatakan bencana alam banjir dan longsor yang terjadi hampir merata di 17 desa di Kecamatan Arjosari. Dampak terbesar berada di Desa Sedayu, ada sekitar 97 rumah terendam banjir dan tertimpa longsor.
Sedangkan abrasi sungai sebabkan satu rumah warga dirobohkan, sementara untuk rumah yang terancam di bantaran Sungai Grindulu sekitar 112 rumah.
"Untuk data sementara jumlah total warga terdampak masih proses assesmen. Belum masuk seluruhnya. Yang dampak abrasi sungai 1 rumah, terpaksa dirobohkan paksa, karena posisi rumah sudah tidak layak untuk dihuni. Sedangkan yang terancam ada ratusan rumah disepanjang aliran sungai mulai Desa Borang sampai Desa Gembong," terangnya.
Langkah antisipasi meluasnya abrasi memang diperlukan untuk membuat tanggul penahan atau membangun beronjong. Dengan adanya bronjong penahan abrasi sungai, kita harapkan dapat menyelamatkan tempat tinggal warga bantaran Sungai Grindulu. (asw/gol)