- tim tvone - miftakhul erfan
Festival Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik, Gubernur Khofifah : Cara Cepat Wujudkan Replikasi Desa Sukses dan Mandiri
Madiun, Jawa Timur – Guna menjawab harapan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan di bidang pelayanan publik yang saat ini terus berkembang, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar Festival Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se Jawa Timur di lapangan di Alun-alun Kireksogati, Caruban Kabupaten Madiun, Rabu (7/12).
Festival ini bertujuan agar setiap desa se Jawa Timur mampu berkembang, berinovasi, saling belajar dan bersinergi dari satu desa ke desa yang lain. Pelayanan publik di pemerintahan desanya bisa berkembang seiring dengan perkembangan jaman.
Kegiatan Pembukaan Festival Kovablik yang dirangkai dengan Penganugerahan Top Inovasi Terpuji Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jatim 2022 ini, dibuka secara langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas bersama Gubernur Khofifah dan Bupati Madiun Ahmad Dawami di Alun-Alun Kireksogati Caruban, Kabupaten Madiun, Rabu (7/12).
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menjelaskan, festival ini menjadi inspirasi mewujudkan sekaligus cara cepat mereplikasi kisah sukses yang telah banyak dicapai oleh desa-desa yang ada di Jatim.
"Saya rasa festival ini adalah cara paling cepat bagi desa lain untuk mereplikasi succes story dari keberhasilan tiap desa di Jatim. Karena pada dasarnya untuk memulai dan membentuk desa mandiri dan sukses membutuhkan banyak ide atau inspirasi yang tidak mudah," ungkapnya.
Khofifah menambahkan, setiap desa dan perangkatnya terkadang memiliki banyak ide yang seringkali susah diimplementasikan. Karenanya, lewat Festival Inovasi Desa ini setiap desa bisa mereplikasi cara sukses membangun desa maju dan mandiri melalui cara-cara sederhana, sehingga berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.
"Di tiap kunjungan kerja saya selalu menyempatkan untuk melihat dan menggali setiap potensi dari desa untuk bisa dikembangkan antara lain menjadi desa devisa," terangnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, pada Bulan Oktober yang lalu Jatim telah melakukan skema communal branding yang terbukti berhasil mengekspor perdana komoditas kopi ke Mesir dengan total 200 ton.