- Tim tvone - tim tvone
Reuni Akbar 50 Tahun IKA Unair, Gubernur Khofifah Ajak Alumni jadi Ujung Tombak Game Changer Perkuat IKI
Surabaya, Jawa Timur - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua Umum PP Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UNAIR) mengajak seluruh alumnus Universitas Airlangga bergandengan tangan untuk bersama-sama menjadi ujung tombak game changer dalam menghadapi tantangan krisis di masa depan.
Hal itu ditegaskan Gubernur Khofifah saat sambutan pada Reuni Akbar 50 tahun IKA UNAIR yang digelar di Airlangga Convention Center, Unair Kampus C Surabaya, Sabtu (17/12) malam.
Menurutnya, setiap alumni Unair mampu menjadi game changer dengan menghubungkan antara karya-karya inovatif di tingkat universitas, kebutuhan dunia kerja dan aspirasi di masyarakat sipil.
"IKA Unair dapat menjadi hubungan strategis dalam jalur relasional kerjasama dunia pendidikan dan riset, pemerintah, dunia kerja, media massa dan sektor-sektor strategis," kata Gubernur Khofifah dalam sambutannya.
Tak hanya itu, di hadapan dua ribuan alumni Unair, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menekankan pentingnya memperkuat karakter inisiatif, kolaborasi, dan inovasi (IKI) di kalangan alumni Unair untuk menghadapi tantangan Indonesia ke depan.
"Untuk menjawab tantangan masa depan 'IKI' jawabane, inisiatif, kolaborasi, dan inovasi," tegasnya.
Menurut Gubernur Khofifah alumni Unair telah menunjukkan inisiatif dan kolaborasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ia menuturkan IKA Unair telah berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mempercepat pengendalian Covid-19 melalui vaksinasi.
"Di tempat ini (Airlangga Convention Center) beberapa kali telah dilakukan vaksinasi oleh IKA Unair dengan berkolaborasi dengan Pemprov Jatim, di sejumlah tempat di beberapa kota juga telah dilakukan IKA Unair untuk percepatan vaksinasi Covid-19," terangnya.
Mantan Menteri Sosial RI ini menjelaskan hadirnya IKA Unair telah memberikan kontribusi bagi bangsa dan masyarakat Indonesia. IKA Unair adalah bagian dari social capital dari setiap anggotanya untuk mengembangkan kapasitas dirinya.
Tak hanya itu, Ia juga menegaskan bahwa kemajuan IKA Unair harus berjalan seimbang dan berhasil menampilkan kontribusi dan peran signifikannya dari hasil kerja para alumni yang berprestasi.
"Alumni Unair tidak meninggalkan atau mau mendampingi para alumni lainnya untuk maju dan berjalan setara bagi yang lain," tegasnya.
Sehingga, lanjutnya, sebagai institusi, IKA Unair harus berkontribusi bagi Indonesia. Hal tersebut bermakna IKA Unair harus mengembangkan kapasitas institusionalnya agar menjadi konektor bagi para alumninya.
"Yaitu untuk membangun akses, membangun jaringan, mengembangkan kapasitas secara kolektif," ucapnya.
Pada reuni Akbar 50 tahun IKA Unair ini dilakukan penyerahan IKA Awards oleh Pengurus Pusat IKA UNAIR kepada Komisariat, PC, dan PW. Tak hanya itu, Gubernur Khofifah bersana Rektor UNAIR didampingi Sekjen IKA Unair juga menyerahkan sejumlah IKA Award untuk beberapa kategori.
Diantaranya Kategori Excellent Achievement diberikan kepada Tim Peneliti Vaksin INAVAC, Kategori Humanitarian Services Achievement diberikan kepada Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga, serta Kategori Life Time Achievement diberikan kepada Drs. Ec. Mashariono, MM dan Drs. Ec. H. Haryanto Basoeni.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan Piagam Rekor Muri "Lukisan Garuda Pancasila Terbesar" Kepada Gubernur Jawa Timur selaku Ketum PP IKA Unair yang diserahkan oleh perwakilan Muri Jusuf Ngadri. Sebagai informasi alumni Unair memecahkan rekor melukis Garuda Pancasila di media kain dengan ukuran 7,5 m x 7,5 m.
Didampingi Rektor Unair dan Ketua Badan Wakaf IKA Unair orang nomor satu di Jatim ini juga melaunching Badan Wakaf IKA Unair yang ditandai dengan menekan tombol di iPad. Atas launching Badan Wakaf IKA Unair ini, Khofifah berharap dapat melalui Badan Wakaf dapat memberikan sapaan secara sosial bagi dengan memberikan beasiswa bagi mahasiswa Unair yang tidak mampu.
"Kemudian kebutuhan kampus lainnya cita- cita kami dari dana wakaf abadi yang kita luncurkan pada malam ini mudah-mudahan bisa memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan seluruh civitas akademika universitas Airlangga," urainya.
Sementara itu, Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih menyampaikan semua alumni Unair harus bergandengan tangan, berkolaborasi, saling membantu sesama alumni Unair. Tak hanya itu, ia juga mengatakan peran dan kontribusi alumni kepada masyarakat juga akan berpengaruh terhadap reputasi Unair.
"Kalau reputasi meningkat maka kemanfaatan kita akan dirasakan oleh masyarakat, jangan lupa reputasi dan kemanfaatan kita untuk kehidupan umat manusia dan itu adalah tugas kita bersama," katanya. (hen)