- Tim tvone - umar sanusi
Seribu Pasukan Banser di Jombang Siap Bantu Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2023
Jombang, Jawa Timur - Sebanyak seribu pasukan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) telah disiapkan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jombang (PC GP Ansor Jombang) dalam pengamanan perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2023.
Pasukan doreng milik Nahdlatul Ulama itu akan disebar ke berbagai tempat ibadah umat Kristiani di seluruh Kabupaten Jombang pada perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru bersama personel TNI dan Polri.
"Kami telah menyiapkan seribu pasukan Banser. Apakah mereka semua akan diturunkan? Itu tergantung permintaan dari pihak Polri sebagai koordinator sekaligus penanggung jawab pengamanan Perayaan Natal dan Tahun Baru 2023. Kami akan selalu siap jika dimintai bantuan terkait keamanan," kata Taufiqi Fakkarudin Assilahi ketua PC GP Ansor Jombang, Sabtu (24/12) usai menjadi pembina apel diklatsar GP Ansor di Lapangan Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto.
Menurut pemuda yang akrab disapa Gus Fiqi ini, keterlibatan Ansor dan Banser dalam penjagaan Gereja tersebut sebagai bentuk toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Hal itu juga merupakan bagian dari ajaran agama Islam yang selalu mengajarkan kebaikan kepada siapapun.
"Jiwa toleransi itu harus tetap ditanamkan dalam hati. Meskipun mereka tidak seiman dengan kami, setidaknya mereka masih sebangsa dengan kita. Mereka patut mendapatkan keamanan di Negeri ini," terangnya.
Gus Fiqi sangat yakin kegiatan menjaga Gereja tak akan memudarkan keimanan dari anggota Ansor dan Banser sedikitpun. Justru akan menambah rasa toleransi dan prinsip dalam moderasi beragama.
"Indonesia ini beragam, kemajemukan itu tidak bisa hanya disikapi dengan prinsip keadilan. Namun, juga harus diimbangi dengan prinsip kebaikan," ujar Gus Fiqi.
Lebih lanjut Gus Fiqi menerangkan, keragaman dalam beragama itu niscaya, tidak mungkin dihilangkan. Ide dasar moderasi adalah untuk mencari persamaan dan bukan mempertajam perbedaan. Jika dielaborasi lebih lanjut, ada beberapa alasan utama mengapa perlu moderasi beragama.
"Selain toleransi, Kader Ansor dan Banser juga harus menanamkan jiwa moderasi beragama. Toleransi dan moderasi tak perlu lagi diperdebatkan dalam hal teori. Namun, Ansor dan Banser Jombang sudah memulainya dari tindakan yang nyata," ujar Gus Fiqi. (usi/hen)