- tvOne - happy oktavia
Demam Lato-lato, Pedagang di Banyuwangi Raup Omzet Rp600.000 Sehari
Banyuwangi, Jawa Timur - Demam permainan lato-lato membawa berkah bagi pedagang mainan ini di Banyuwangi, omzet mereka meroket. Bahkan, sehari bisa meraup penghasilan hingga Rp600 ribu.
Tingginya pendapatan penjual lato-lato ini dipicu banyaknya warga yang berburu mainan itu. Tak hanya anak-anak, orang dewasa banyak tergiur dengan mainan tersebut. Harganya juga terjangkau, per biji dipatok Rp10.000.
“Permintaan lato-lato terus meroket. Penjualan bisa tembus Rp300 ribu hingga Rp600 ribu sehari. Lumayan banyak,” kata Muhajir (64), pedagang mainan lato-lato di Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi, Rabu (11/1) siang.
Lonjakan penjualan lato-lato ini mulai terjadi sejak awal Desember lalu. Puncaknya memasuki tahun baru kemarin. Warga banyak yang berburu mainan lato-lato lantaran tergiur dengan permainan yang lagi “booming” ini. Rata-rata, sehari penjualan lato-lato minimal tembus 30 biji.
Stok mainan lato-lato ini diambil dari salah satu distributor. Agar memikat pembeli, Muhajir memilih lato-lato dengan warna-warna mencolok. Seperti, merah muda, hijau muda hingga pink. Mainan itu dijajar rapi pada sebuah tiang. Sehingga, terlihat jelas dari kejauhan. Warga yang melintas banyak yang tertarik, lalu berhenti untuk membelinya.
"Alhamdulilah pendapatan bertambah dari jualan lato-lato ini,” jelas Muhajir.
Permainan lato-lato ini ternyata bukan hal baru. Sebelumnya, permainan ini pernah tenar di tahun 1990-an. Lalu, hilang dengan sendirinya. Permainan ini mendadak muncul lagi akhir tahun 2022. Warga tanpa mengenal umur menyukai permainan unik tersebut.
"Itu sebenarnya permainan zaman dulu, saya pernah main, tapi namanya bukan lato-lato,” kata pria kelahiran tahun 1959 ini. (hoa/gol)