- tim tvone - edy cahyono
Hasil Monitoring dan Evaluasi Program PENA Kemensos, Ini Penjelasan Tri Rismaharini
Malang, Jawa Timur - Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, melakukan monitoring dan evaluasi para penerima bantuan program pahlawan ekonomi nusantara PENA di wilayah Malang Raya, antara lain Rumah Sejahtera Terpadu (RST), atensi disabilitas, atensi yatim piatu, program permakanan lansia dan disabilitas di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jumat (20/1).
Sebanyak 120 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, telah menerima bantuan dari Kementrian Sosial. Program pahlawan ekonomi nusantara (PENA) adalah program pemberdayaan dalam bentuk modal usaha yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan penduduk miskin dan rentan, agar terlepas dari ketergantungan akan bantuan sosial sehingga dapat produktif dan mandiri.
Adapun kriteria penerima PENA yaitu penerima bansos aktif dengan rentang usia 20-40 tahun. Diprioritaskan penerima program RST (Rumah Sejahtera Terpadu) 2022 dan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) 2021, tidak memiliki anggota keluarga lansia dan disabilitas dan tidak wajib punya rintisan usaha.
Selain itu Mensos juga telah memberikan bantuan program permakanan bagi lansia tunggal dan disabilitas. Bantuan tersebut menyediakan makanan yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur, buah potong dan air mineral, yang diberikan sebanyak 2 kali sehari dalam 1 kali pengantaran dengan indeks 21.000 per hari untuk dua kali makan dengan daftar menu makanan setiap harinya berbeda untuk jangka waktu 10 hari.
Mensos Tri Rismaharini mengatakan, untuk atensi disabilitas diberikan dengan kriteria disabilitas sensorik netra, disabilitas fisik, disabilitas intelektual, dan disabilitas sensorik rungu wicara.
"Bantuan yang diberikan sesuai dengan hasil asesmen yaitu bantuan kewirausahaan antara lain tongkat penuntun adaptif, kursi roda adaptif, walker, kursi roda standar, alat bantu dengar, motor roda tiga untuk niaga," katanya.
"Penerima bantuan yang kita monitoring dan evaluasi untuk anak yatim dan para disabilitas, untuk kita ajak berwiraswasta demi kesuksesan ke depan penerima bantuan untuk mandiri," ujarnya.
Sementara menurut Mensos Tri Risma, keluarga penerima manfaat program PENA tahun 2022 sebanyak 5209 dengan rincian miskin ekstrem 238, miskin sebanyak 4971, untuk di Malang Raya penerima program PENA berjumlah 443 KPM.
Tri Risma menambahkan, atensi disabilitas di Kabupaten Malang diberikan kepada 30 orang dengan rincian, disabilitas sensorik netra 8, disabilitas fisik 8, disabilitas intelektual 9, disabilitas sensorik rungu wicara 4 dan lansia 1 orang.
"Untuk bantuan yang diberikan sesuai dengan hasil asesmen, dengan rincian sbb: bantuan kewirausahaan sebanyak 30 paket, tongkat penuntun adaptif 8, kursi roda adaptif 3, walker 3, kursi roda standar 1, alat bantu dengar 4, motor roda tiga untuk niaga 2 unit," terang Risma.
Sesuai data Kementrian Sosial secara keseluruhan data keluarga penerima manfaat, pada tahun 2022, untuk penerima Rumah Sejahtera Terpadu (RST) sebanyak 10.600 KPM. Yatim piatu Covid berjumlah 23.092, yatim piatu Non Covid 378.755. Untuk lanjut lanjut usia tunggal dari 30 provinsi 277 Kab/Kota berjumlah 262,745 orang, sedangkan permakanan disabilitas telah disalurkan di 24 provinsi, 171Kab /Kota, melalui di 1,434 Pokmas, berjumlah 35, 459 penerima manfaat. (eco/hen)