- tvOne - wawan sugiarto
Sejumlah Pemotor Jatuh dan Hampir Terseret saat Nekat Terobos Aliran Banjir Lahar Hujan Semeru
Lumajang, tvOnenews.com - Sejumlah pengendara motor terjatuh dan nyaris terseret arus banjir lahar hujan Gunung Semeru di aliran sungai Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Rabu (25/1).
Beruntung tak ada korban dalam peristiwa ini, lantaran sejumlah warga dan pengendara lainnya sigap menolong pengendara yang nyaris terseret arus banjir yang masih cukup deras.
"Tadi sejumlah pengendara terjatuh dan nyaris terseret arus banjir saat menyeberang namun segera dibantu warga dan pengendara lainnya," ujar Sholeh, salah satu warga Malang yang juha hendak melintas, Rabu (25/1).
Melihat arus yang masih cukup deras dan banyak pemotor yang jatuh dan terseret, Sholeh akhirnya meminta bantuan warga lain untuk menyebrangkan motornya. Ia enggan putar balik, karena sudah terlanjur lebih dari 1 jam menunggu di lokasi.
“Ya terpaksa minta bantuan warga sekitar untuk nyebrang, terus terang saya takut melihat banyak pemotor yang jatuh tadi,” jelasnya.
Pantauan tim tvOnenews.com di lokasi, terdapat ratusan pemotor hingga kendaraan roda 4 dan truk. Setiap hari melintasi jalur alternatif di sungai Curah Kobokan. Karena hingga saat ini proses pembanguan Jembatan Perak yang putus akibat di terjang awan panas guguran 4 Desemebr 2021 silam belum selesai dikerjakan.
Menurut warga, jalur Curah Kobokan ini merupakan jalur tercepat menuju arah Pronojiwo maupun Malang di banding lewat jalur lain. Untuk itu, setiap terjadi banjir lahar hujan Gunung Semeru, warga harus rela menunggu berjam-jam lamanya, bahkan hingga harus bermalam menunggu aliran surut.
“Ndak cuma sekali, saya sering menunggu berjam-jam disini, mau putar balik ya jauh. Terpaksa nunggu aja hingga aliran surut,” pungkas Nurkhoyin, salah satu pedagang sangkar burun asal Tulungagung.
Banjir lahar hujan Gunung Semeru, akhir-akhir ini semakin sering terjadi akibat terjadinya hujan lebat di hulu sungai. Hingga saat ini, Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level 3, dengan potensi ancaman bahaya berupa banjir lahar, guguran lava hingga awan panas guguran. Untuk itu, PVMBG dan BPBD setempat, menghimbau warga dan para penambang pasir untuk selalu waspada dan berhati-hati. (wso/gol)