- tim tvone - happy oktavia
Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Banyuwangi Didampingi Psikolog
Banyuwangi, Jawa Timur – Korban pemerkosaan ayah tiri di Kecamatan Giri, Banyuwangi, masih mengalami depresi. Korban yang berinisial SA (16) dilanda trauma, lebih banyak menyendiri. Polisi mengerahkan psikolog untuk memberikan trauma healing kepada korban.
Selain menyendiri, korban tak lagi tinggal di rumahnya. Pelajar kelas 3 SMA ini memilih tinggal di rumah kakak kandungnya.
“Melalui Unit Remaja Anak dan Wanita (Renakta), kami memberikan pendampingan trauma healing, sehingga psikologis korban bisa stabil lagi,” kata Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja, Kamis (26/1).
Seorang ayah tiri, SY (42) nekat mencabuli anak tirinya. Aksi bejat itu dilakukan mulai tahun 2020 hingga 2022, sekitar tiga tahun. Mirisnya, tindakan itu dilakukan dengan ancaman. Korban diancam tak diberikan biaya hidup.
Tindakan keji itu pertama kali dilakukan ketika pelaku membesuk korban yang tinggal di pondok pesantren (ponpes) di Situbondo.
Kala itu, pelaku menyerahkan uang ke korban. Namun, bertemunya di rumah kerabat. Saat itulah, pelaku gelap mata. Pelaku merayu korban. Awalnya, korban menolak. Korban yang masih berusia 16 tahun tak berkutik ketika pelaku mengeluarkan ancaman.
Pelaku kembali berulah ketika korban pulang berlibur ke rumah. Dengan ancaman, pelaku kembali memperkosa korban di kamar. Perbuatan itu dilakukan ketika ibu kandung korban keluar rumah. Tak kuat diperlakukan tak senonoh, korban akhirnya bercerita ke kakak kandungnya. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polresta Banyuwangi. Pelaku diamankan setelah polisi mengantongi cukup bukti. (hoa/hen)