- tvOne - sandi irwanto
Gandeng Pondok Pesantren BKKBN Jatim Sosialisasi Kesehatan Reporoduksi di Depan Ratusan Santriwati
Surabaya, tvOnenews.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan sosialiasi kesehatan reproduksi remaja, dihadapan 600 Santriwati Pondok Pesantren Darul Hikmah Al-Ghazaalie Jember. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah dan menurunkan angka dispensasi nikah (Diska) di Kabupaten Jember.
"Sesuai dengan arahan Wakil Presiden untuk melibatkan tokoh-tokoh agama dalam mensosialisasikan usia ideal menikah baik bagi putra maupun bagi putri untuk menciptakan rumah tangga harmonis, anak-anak yang hebat dan keluarga yang berkualitas," kata Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN RI usai mengisi materi pada acara Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja di Pondok Pesantren Darul Hikmah Al-Ghazaalie Jember.
Dokter spesialis kandungan ini menjelaskan, saat ini banyak sekali remaja yang secara fisiknya sudah besar, begitu pula dengan kebutuhan biologis yang mulai muncul namun mereka tidak bisa menahannya dengan baik, sehingga terburu-buru untuk memenuhinya dan memilih menikah muda.
Padahal menikah dalam usia muda banyak sekali resikonya, khususnya pada perempuan yang reproduksinya belum matang. Bila terjadi kehamilan merupakan kehamilan beresiko tinggi baik kepada ibu maupun janin yang dikandung. Selain itu dari mental dan kematangan emosional masih labil dan sangat rawan terjadinya pertengkaran yang berujung pada perceraian.
"Tahun 2021, di Indonesia tingkat perceraian sangat tinggi yaitu 581 ribu kasus perceraian," ungkapnya.
Perceraian terjadi, jelas Hasto karena suami sebagai kepala keluarga belum dewasa, belum bisa memaklumi dan menerima kekurangan sangat istri begitu pula sebaliknya istri yang belum bisa menerima kekurangan suami sehingga apa yang dirasakan di dalam hati langsung diungkapkan yang hal itu justru menyebabkan percekcokan.
"Secara fisik mereka sudah besar, hasrat biologis juga besar dan mereka 'golek enak e' dengan buru-buru menikah. Seharusnya mereka bisa 'puasa' dulu demi masa. Untuk itu kami melakukan sosialisasi kesehatan reproduksi remaja, agar mereka tidak terburu-buru menikah demi masa depan mereka dan keluarga mereka nanti," terangnya.