- Tim tvone - wawan sugiarto
Akibat APG Semeru, Jalur Alternatif Curah Kobokan Lumajang Ditutup Sementara
Lumajang, Jawa Timur - Jalur alternatif penghubung Lumajang - Malang via Curah Kobokan atau yang sering disebut warga Tol Cikali, ditutup sementara akibat terjadinya erupsi Gunung Semeru disertai Awan Panas Guguran (APG), pada Minggu (5/2).
APG sejauh enam kilometer mengarah ke sektor tenggara bukaan kawah atau ke Besuk Kobokan, yang terjadi sekitar pukul 12.42 WIB.
Sesaat setelah APG mulai menuruni lereng Semeru, petugas yang bersiaga di Pos Pantau Curah Kobokan langsung menutup jalur penyeberangan untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
Koordinator Pos Pantau Curah Kobokan Sugiono mengatakan, penutupan jalur penyeberangan mulai dilakukan pada pukul 12.44 WIB.
"Dua menit setelah APG mulai turun, langsung kita tutup jalur penyeberangan Curah Kobokan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Sugiono di Pos Pantau Curah Kobokan.
Diketahui, luncuran APG sejauh 6 kilometer dengan amplitudo maksimal 22 milimeter ini terjadi selama 15 menit.
Satu jam setelahnya, tepatnya pukul 14.00 WIB, jalur penyeberangan alternatif kembali dibuka untuk semua kendaraan.
"Setelah aktivitas APG tidak terekam, kita langsung buka lagi jalannya untuk semua jenis kendaraan," tambahnya.
Menurut Sugiono, luncuran APG yang terjadi sore tadi masih cukup jauh dari tempatnya memantau pergerakan vulkanik Gunung Semeru yang berjarak 11 kilometer.
"Masih jauh, belum sampai ke blok Watu Telu APGnya, jadi masih cukup aman. Tapi tetap harus waspada," jelasnya.
Lebih lanjut, Sugiono menyatakan, pihaknya akan siaga 24 jam untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru.
"Kami terus koordinasi dengan pos pantau di Gunung Sawur sambil kita monitor terus melalui CCTV yang terpasang di empat titik ini," pungkasnya.
Sementara, Ikbal salah satu pengendara sepeda motor yang melintasi jalur Alternatif Curah Kobokan mengatakan, saat diinformasikan ada APG yang turun, ia yang hendak ke Kota Malang harus menunggu lebih dari satu jam untuk menyebrang.
Ikbal khawatir jika APG yang turun sama seperti yang terjadi dua bulan lalu sehingga jalur penyeberangan akan tutup total.
"Iya tadi mau ke Malang terus sampai sini di stop petugas dibilang ada APG, takutnya kalau besar kayak yang kemarin (Desember 2022) itu," jelas Ikbal. (wso/hen)