alasan ekonomi, penambang pasir tetap nekat beraktivitas.
Sumber :
  • tim tvone - wawan sugiarto

Alasan Ekonomi, Sejumlah Penambang Pasir tetap Nekat Beraktivitas di Tengah Ancaman Banjir Lahar Gunung Semeru

Kamis, 9 Februari 2023 - 15:03 WIB

Lumajang, Jawa Timur – Curah hujan yang kembali meningkat dalam sepekan terakhir, dan masih tingginya aktivitas vulkanik Gunung Semeru (3676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, menimbulkan potensi ancaman yang tinggi, baik banjir lahar dingin maupun panas, serta Awan Panas Guguran (APG) susulan.

Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi, saat melakukan pemantauan di jalur penyebrangan Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kamis (9/2). 

“Lebih dari seminggu ini, cuaca cukup fluktuatif dan terkadang terjadi hujan dengan intensitas lebat dan cenderung ekstrim. Untuk itu, kami terus menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati terhadap potensi ancaman bahaya yang disebabkan oleh faktor cuaca buruk,” kata Patria. 

Patria juga mengingatkan warga, pada tingkat aktivitas Gunung Semeru yang masih siaga atau level 3 ini, masih menyimpan potensi ancaman banjir lahar dingin maupun panas serta APG.

“Saat ini Gunung Semeru masih berstatus siaga, apabila nanti didukung oleh curah hujan yang tinggi, nanti akan menimbulkan potensi kerawanan bahaya baik banjir lahar dingin maupun panas hingga awan panas guguran,” imbuhnya.

Untuk itu, pihaknya tak henti-hentinya memberikan peringatan maupun sosialisai kepada warga, terutama informasi terbaru terkait perkembangan aktivitas Gunung Semeru, dengan harapan agar dipatuhi oleh warga terutama para penambang pasir yang beraktifitas di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru.

“Dalam kondisi seperti ini, kami terus menghimbau kepada warga agar selalu waspada dan berhati-hati saat beraktivitas. Terutama para warga yang melintas di jalur penyebrangan Curah Kobokan maupun para penamabang pasir,” jelasnya.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
19:39
05:10
07:21
01:23
01:51
01:50
Viral