- Didi Syachwani
Jumlah Warga Yang Keracunan Kue Ipau Bertambah Jadi 40 Orang
Sampit, tvOnenews.com - Warga Sampit, Kalimantan Tengah, yang menjadi korban keracunan kue Ipau terus bertambah. Hari Sabtu malam (1/4/2023) ada sekitar 7 orang warga yang datang ke rumah sakit Dr. Murdjani Sampit, karena kondisi kesehatan mereka tak kunjung membaik.
"Mereka awalnya melakukan perawatan dirumah masing-masing, tapi karena tidak kunjung sembuh, bahkan mungkin merasa semakain bertambah parah, akhirnya keluarga mereka memutuskan untuk dibawa ke rumah sakit. Ada tambahan 7 pasien keracunan makanan hari ini," sebut Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Umar Kaderi, Sabtu (1/4/2023).
Dengan adanya penambahan ini, total keseluruhan pasien yang jadi korban keracunan makanan ini jumlahnya menjadi 40 orang. Tapi setelah menjadi perawatan, secara umum kondisi kesehatan mereka saat ini cenderung terus membaik.
"Sepertinya sudah tidak ada yang dikhawatirkan, setelah menjalani perawatan yang intensif disini (rumah sakit), secara umum konsidi kesehatan para korban cenderung membaik. Mungkin tidak lama lagi mereka semua sudah sembuh," ujar Umar berharap.
Dijelaskannya pula, pihaknya juga telah melaporkan masalah ke BPOM Palangka Raya, dan hari ini mereka sudah berangkat ke Sampit untuk melakakan pemeriksaan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.
"Penanganan ini merupakan wewenang BPOM, kita tunggu saja hasil pemeriksaan mereka nanti," tegas Umar.
Namun sejak ada peristiwa keracunan makanan massal ini terjadi, pihak Dinkes Kotim, juga telah melakukan pemeriksaan sampel makanan di labkesda Kotim, dan dari hasil pemeriksaan ditemukan bakteri Ecoli pada makanan tersebut.
Sementara itu Bupati Kotim, Hakilinnor, yang datang ke RSUD Dr Murdjani Sampit, menengok para korban keracunan makanan ini, menyatakan keprihatinannya kenapa kasus ini hingga terjadi.
"Sejak pembukaan pasar Ramadhan kemaren, saya sudah mewanti-wanti para pedagang agar memperhatikan betul masalah bahan pembuatan makanan yang harus higenis dan sehat. Apalagi sampai ada korban yang meninggal dunia," ujar Halikinnor dengan mimik wajah kecewa.
Halikinnor juga memerintahkan kepada pihak Dinkes agar mengawasi secara ketat para pedagang makanan dan minuman di Kotim, agar peristiwa seperti ini tidak terulang kembali.
Demikian pula untuk semua korban, Halikinnor menyatakan akan membebaskan biaya pengobatan mereka semua hingga sembuh. "Kami akan tanggung semua biaya pengobatannya," pungkasnya.
(dsi/mtr)