- Antara
Antisipasi Arus Mudik, KM Labobar Angkut hingga 3.600 Orang
“Kami naik kapal karena tiketnya terjangkau kalau mau mudik dengan keluarga,” kata Ahmad, asli Ngawi dan merantau hingga Tarakan. Ahmad bertiga bersama istri dan anaknya. Tiket rute Balikpapan-Surabaya kurang dari Rp500 ribu, hanya sepertiga dari harga tiket pesawat udara untuk rute yang sama.
Lonjakan jumlah penumpang ini juga diantisipasi pada penyediaan alat keselamatan. Menurut Kapten Sumarjo, di kapal tersedia sekurangnya 6000 jaket pelampung, atau dua kali lipat jumlah penumpang.
Bersama Komisaris Independen Kristia Budiarto, Direktur Kuncoro juga memeriksa sejumlah toilet, kebersihan bangsal, dan ketersediaan tempat sampah.
“Kami minta juga penumpang untuk menjaga kebersihan. Kapal ini rumah mereka untuk setidaknya 2 hari ke depan. Juga dilarang keras membuang sampah ke laut. Buanglah sampah di tempat sampah yang disediakan hampir di mana-mana di kapal ini,” kata Kuncoro.
Ia menambahkan, toilet di kapal sekarang diperlakukan sama seperti toilet di mall atau pusat perbelanjaaan. Artinya selalu ada petugas yang membersihkan. Di kapal juga ada petugas pest control atau pengendali hama, yang di kapal berarti kecoa, juga tikus. Dengan adanya petugas pest control, tidak adal lagi kecoa atau tikus bebas berkeliaran.
Meski Ramadan, penumpang tetap dapat jatah makan 3 kali sehari. Bahkan juga ada makanan suplemen berupa susu kemasan kotak.
“Kami juga terbuka atas kritik dan saran untuk pelayanan lebih baik,” kata Kuncoro. (ant/ebs)