- Didi Syachwani
Ribuan Warga Kotim Turun ke Jalan dalam Aksi Bela Palestina
Kotawaringin Timur, tvOnenews.com - Ribuan warga dari lintas agama, suku, dan sejumlah organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah turun ke jalan dan bersatu dalam aksi damai bela Palestina yang berpusat di Bundaran Polres Kotim.
Aksi ini merupakan bentuk dukungan dari daerah berjulukan 'Bumi Habaring Hurung' yang artinya Gotong-Royong' tersebut, terhadap kemerdekaan bangsa Palestina, dan ungkapan kemamrahan atas kebengisan kaum Zionis Yahudi, yang telah melakukan genosida terhadap bangsa Palestina.
“Harapan kami berkumpul disini untuk menyatakan sikap, kami berdiri disini untuk mendukung kemerdekaan Palestina, serta mengutuk keras tindakan bengis kaum Zionis terhadap bangsa Palestina," kata Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kotim Achmad Julianto di Sampit, tang juga inisiator aksi bela Pakestina di Sampit.
Menurut Julianto, dari kota kecil di pedalaman Kalimantan Tengah ini, mereka menyuarakan kepada dunia bahwa masyarakat Kotim, khususnya Kota Sampit, peduli terhadap nasib masyarakat yang terdampak konflik antara Israel dan Palestina.
Selain itu, sebagai warga Indonesia yang dulu pernah dijajah oleh bangsa asing, masyarakat Kotim juga menyatakan sikap tegas menolak adanya penjajahan di muka bumi dan menginginkan agar Palestina segera merdeka dari penjajahan Israel.
“Hari ini dengan antusias yang begitu besar dari masyarakat Kotim secara tegas menolak penjajahan di atas dunia dan kami menginginkan Palestina segera merdeka,” tegasnya.
Ia menambahkan, jumlah massa yang mengikuti aksi tersebut diperkirakan mencapai 1500 orang yang bukan hanya berasal dari warga Sampit, tapi juga dari luar kota, seperti dari Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Cempaga.
Disamping menggelar aksi dan menyuarakan aspirasi, pihaknya juga menggalang donasi yang pada akhir acara berhasil mengumpulkan dana hingga Rp 37 juta lebih. Nantinya, dana tersebut akan disalurkan melalui Baznas untuk masyarakat Palestina.
Salah seorang peserta aksi damai, Indri mengaku termotivasi mengikuti aksi karena bentuk dukungan dan kepedulian sebagai sesama muslim. Disamping itu, ia juga terdorong rasa kemanusiaan karena melihat dari berbagai pemberitaan banyak masyarakat sipil yang menjadi korban dalam konflik antarnegara tersebut.
“Saya ikut aksi ini selain sebagai sesama muslim tapi juga karena kita sama-sama manusia. Sebagai manusia kita memiliki perasaan untuk saling mengasihi dan menyayangi,” ujarnya.
Sementara, Perwakilan dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dan Gerakan Anak Muda Kristen Indonesia, Andreia, turut pula berorasi dalam aksi tersebut. Pihaknya menyatakan dukungan agar dilaksanakan gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
“Kami berharap gencatan senjata itu bisa berlangsung, agar tidak ada lagi masyarakat sipil yang menjadi korban, apalagi korban itu juga melibatkan perempuan dan anak-anak yang membuat miris melihatnya,” ucapnya.
Andreian menambahkan, pada tahun 2017 silam pihaknya pernah mengundang Kedubes Palestina pada suatu acara demi menyuarakan kedamaian dan kemanusiaan. Upaya pihaknya pun akan terus berlanjut kedepannya agar semua negara bisa berdamai demi rasa kemanusiaan. (dsi/frd)