- Didi Syachwani
Ratusan Anak di Kotim Terkena DBD
Kotawaringin Timur, tvOnenews.com - Sejak memasuki musim penghujan pada yaitu pada awal Oktober lalu, ratusan warga di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, kasus Demam Berdarah Dangue (DBB), meningkat tajam. Ratusan warga, utamanya anak-anak, terserang penyakit akibat virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegyfti tersebut.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim, hingga saat ini sudah ada tercatat sebanyak 441 kasus DBD, dan peningkatan kasus terbanyak adalah sejak daerah tersebut mulai memasuki musim penghujan.
"Saat ini kasusnya meningkat yaitu sudah mencapai 441 kasus, dimana warga yang terkena didominasi oleh anak SD dan anak SMP," kata Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi, Jumat (17/11/2023).
Penyebaran kasus DBD ini hampir merata di 17 kecamataj, namun jumlah penderita terbanyak terdapat di kecamatan Baamang dan kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
"Sebanyak 78,6 persen kasus DBD berada di wilayah Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang," ucapnya.
Guna mengatasi wabah ini, sambung Umar, Dinkes telah telah melakukan kordinasi dengan para Camat dan lurah atau kades, untuk mengerahkan seluruh RT dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Bahkan Dinkes Kotim juga langsung memberi penyuluhan kepada seluruh RT untuk dua kecamatan yang paling tinggi kasus DBD nya agar bisa secepatnya melakukan tindakan pencegahan agar tidak semakin meningkat.
Nyamuk aedes aegypti ini berkembang biak bila ada genangan air yang jernih serta tidak mengalir. Dan sebagaimana diketahui, Kotim beberapa waktu sempat mengalami kemarau panjang. Saat itu nyamuk bertelur tapi tidak bisa menetas, tapi telur nyamuk Itu bisa bertahan hingga 5 bulan, dan saat terendam air hanya perlu waktu 7 hari sudah menjadi nyamuk.
"Penyebab demam berdarah itu virus yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti. Jentik-jentiknya berada di air yang jernih dan tidak mengalir," ujarnya. (dsi/frd)