- Asho
Bupati Kubar Minta Maaf dan Mendamaikan Korban Bersama Ajudan
Setelah kejadian tersebut, Yapan mengaku telah bertemu dengan pihak-pihak terkait, termasuk koordinator Perusahaan CPO dan keluarga Andri Rahman. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah berdamai dengan membuat surat perjanjian yang disaksikan oleh ketua RT setempat. Ia juga mengaku telah membawa korban ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan menanggung biayanya.
“Jadi saya harap habis ini kita memang harus berunding dengan perusahaan pemilik CPO ini mereka harus ada SOPnya jangan sekehendak mereka kasihan masyarakat jadi korban, kemarin beberapa masyarakat di situ sudah menyampaikan sudah jalan kita rusak dihajarnya ditambah lagi etika berlalu lintas dihiraukan nah ini yang kita sayangkan,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu warga yang tinggal di sekitar Jembatan Kinong, Martin, mengatakan bahwa jalan tersebut memang sudah rusak dan sering dijadikan jalan umum untuk mengantarkan muatan CPO sawit. Ia berharap agar pemerintah dan perusahaan bisa bekerja sama untuk memperbaiki jalan dan mengatur lalu lintas agar tidak terjadi lagi insiden serupa.
“Kami minta agar jalan ini diperbaiki dan ada aturan yang jelas untuk truk-truk sawit ini, jangan sampai mengganggu pengguna jalan lain, apalagi ada ambulan yang membawa pasien,” kata Martin.
Menurut informasi yang diperoleh, saat ini Andri Rahman masih dirawat di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar (HIS) Kubar. Ia mengalami luka lebam di bagian wajah dan tubuhnya akibat pemukulan. (aam/frd)