- Usman Mahu
Viral! Video Seorang Bocah di Sekolah Alami Perundungan Dari Teman Sekolahnya
Ambon, tvOnenews.com - Aksi perundungan terhadap siswa yang berinisial Ak (13) siswi kelas lima terjadi di Sekolah Dasar Negeri 19 Waiheru Kecamatan Baguala Kota Ambon, Maluku, hingga viral di media sosial (Medsos), Selasa (28/05/2024) sekitar 11.00 WIT.
“Dalam video viral itu, memperlihatkan aksi yang tidak terpuji, dilakukan oleh kakak tingkatnya yang berinisial KS (12) yang terjadi di kelas 5 usai mengikuti tes ulangan akhir semester di SDN 19 Waiheru Kecamatan Baguala Kota Ambon, Maluku," kata Pama Tualeka, Nenek dari Korban, Rabu (29/05/2024).
Ironisnya dalam aksi perundungan itu, beberapa teman kelasnya hanya melihat dan mengabadikan kejadian namun tidak melakukan pertolongan. Hingga korban terlihat di dorong dan ditampar temannya.
Aksi perundungan yang terjadi di ruangan kelas ini, viral dimedia sosial, belakangan diketahuan aksi perundungan ini terjadi dipicu lantaran saling ejek antara korban dan pelaku saat mereka berada di sekolah.
Atas peristiwa ini, Dinas Sosial dan Perlindungan Anak dan Perempuan serta pihak Kepolisian Polsek Baguala Ambon, langsung mendatangi SDN 19 Waiheru untuk melakukan pertemuan dengan pihak sekolah dan menghadirkan keluarga korban dan keluarga pelaku perundungan anak tersebut.
“Dalam pertemuan itu, kejadian perundungan terhadap bocah tersebut, diselesaikan secara kekeluargaan dengan keluarga korban dan pelaku serta pihak sekolah," ungkap Kapolsek Baguala Ambon, IPTU Michael Alfons.
Sementara orang tua pelaku, meminta maaf atas kejadian yang dilakukan oleh anaknya, orang pelaku sangat menyesali atas perbuatan anaknya terhadap temannya yang merupakan korban perundungan hingga viral.
Susan, mengatakan, tidak ada orang tua yang mengajarkan anak-anak mereka seperti itu, namun terjadi diluar nalar yang terjadi disekolah mereka.
"Ia berharap agar masalah yang terjadi pada selasa kemarin hingga virla itu agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan," Harapnya.
menurut orang tua pelaku, perundungan anak di sekolah itu, terjad lantaran anaknya sementara emosi lantaran sudah awal menerima pembulian dari teman-temannya di sekolah tersebut.
Atas kejadian yang terjadi di Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 19 Waiheru, Komala Mumin mengatakan ia marah atas kejadian itu.
“semua punya hati demi mereka punya anak, di sekolah hanya lima jam, tetapi di rumah ada sembilan jam, dan mohan kontrol anak-anak itu," kata Kepsek Komala Mumin.
"Saya memohon ampun dan beribu-ribu maaf agar orang tua pelaku maupun orang tua korban, saya mungkin keliru atau lalai hingga kejadian itu terjadi dan saya mohon di maafkan antar sesama demi masa depan anaknya,” imbuhnya. (umu/frd)