- Desius Termas
Terancam Bencana Kelaparan Setelah Mengungsi, 250 KK di Distrik Hoya Butuh Bantuan Pemerintah
Mimika, tvOnenews.com - Sebanyak 250 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak serta balita kini dalam kondisi sangat memperihatinkan dan membutuhkan bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika, Papua Tengah.
Pasca penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap heli caracal milik TNI-AU dikampung jinoni selasa,26/11/2024 mengakibatkan 1 anggota TNI-AU meninggal dunia yakni Sertu Adam, dan 2 terluka terkena recoset yakni Letda Pnd. Marsa Fuad dan Pratu Wisadang,
TNI-AU melaksanakan operasi dari udara di kampung-kampung di Distrik Hoya, Kabupaten Mimika selama 3 hari, dari 26 hingga 28 November 2024, membuat sebanyak 250 kepala keluarga terdiri dari 6 kampung yakni kampung dalmangom, kampung jinoni, kampung kulumangom, kampung mamontogam, kampung jawa dan kampung putih menyelamatkan diri dengan mengungsi di halaman gereja Distrik Hoya 28/11/2024.
Selama ditempat penampung 28/11/2024, sebanyak 250 KK yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak serta balita kini dalam kondisi sangat memperihatinkan,dan sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah mimika
Kepala Distrik Hoya, Yeteni Tabuni saat ditemui media dikediamannya mengungkapkan kondisi terkini 6 kampung yang kini tinggal dihalaman gereja dengan peralatan seadanya dan kehabisan bahan makanan.
"Masyarakat 6 kampung tinggal dihalaman gereja, mau pergi ke kebun takut dan sebagian tanaman ubi-ubian hancur terkena bom akibat baku tembak antara tentara dan OPM, masyarakat butuh bantuan beras, mi instan, obat-obatan dan tenda,” ungkap Yeteni tabuni
Yeteni menambahkan pada saat kejadian saya bersama penyelenggara KPU Mimika (PPD,KPPS, dan Pandis) sedang berada di distrik hoya untuk melaksanakan pemilihan kepala daerah bupati dan wakil bupati mimika tahun 2024
"26 November 2024, menggunakan heli intan angkasa, saya tiba di distrik hoya distribusi kotak surat suara bersama KKPS,PPS, PPD dan pandis untuk melakukan pemilihan Bupati, 27 November 2024," jelas Yeteni
Selesai pencoblosan, seuai jadwal KPU Mimika akan menjemput kotak surat suara dan penyenggara pemilu namun tidak jadi penjemputan, setelah mendapat informasi melalui radio pihak penerbangan takut menjemput kotak surat suara dikarena faktor keamanan di Distrik Hoya.
“Syukur kepada Tuhan dan kepada bapak-bapak TNI-Polri akhirnya pada hari Senin (9/12/2024), kami sebanyak 23 penyelenggara dan kotak surat suara berhasil dijemput di distrik hoya,” ungkapnya.
Terkait 250 KK di Distrik Hoya yang terancam bencana kelaparan, Awak media mencoba menghubungi Penjabat Bupati Mimika Valentinus Sudarjanto Sumito melalui WhatsApp, namun hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan apapun. (dst/frd)