- Jo Kenaru
Mendapat Bisikan Gaib, Seorang Suami di Manggarai NTT Bacok Istrinya
Manggarai, NTT - Warga Kampung Kenjoruk, Desa Wongka, Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur digemparkan dengan aksi brutal Urbanus Jandung (44) yang membacok istrinya Ermelinda Jedia secara membabi buta.
Peristiwa berdarah itu terjadi Rabu (16/2/2022). Saat kejadian, Ermelinda baru saja bangun dari tidurnya.
Pembacokan itu diketahui dari teriakan Ermelinda Jedia dari dalam kamar. Suara minta tolong Ermelinda mengagetkan anak-anaknya, Herman Dampur (18) dan saudarinya Nensi Wajong yang pada saat itu masih tidur.
Kakak beradik itu cepat-cepat berlari ke kamar dan mendapati ibu mereka dalam keadaan bersimbah darah.
Herman dengan cepat memeluk ayahnya dari belakang dan Nensi saudarinya berhasil merampas parang dari tangannya ayahnya. Urbanus Jandung yang sedang buas pun berhasil ditenangkan oleh kedua anaknya itu.
Akibat peristiwa sadis itu, Ermelida Jedia (37) menderita luka bacok pada bahu sebelah kiri, kepala bagian belakang, paha sebelah kanan, dan juga tangan sebelah kirinya nyaris putus.
Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Dintor. Namun karena kondisinya kritis, korban kemudian dirujuk ke RSUD dr Ben Mboi Ruteng.
Setelah menerima laporan, polisi dari Polsek Satar Mese langsung bergerak ke TKP. Pelaku Urbanus yang sudah diamankan warga kemudian dibawa ke kantor polisi.
Bisikan Aneh
Kapolsek Satar Mese Ipda Edi Purnomo Wijayanto menjelaskan, kejadian itu terjadi pada Rabu pagi sekira pukul 06.00 WITA.
Menurutnya, aksi pembacokan itu terjadi begitu saja tanpa didahului cekcok ataupun masalah sebelumnya. Selama menjalani pemeriksaan, kata Kapolsek Edi, pelaku kerap berbicara ngelantur. Pelaku bilang dia sangat terganggu dengan bisikan aneh yang ia dengar.
“Jadi suara bisikan selalu muncul di telinganya. Suara aneh itu menyebut toktok dan muncul terus. Setelah berhari-hari diganggu dengan suara tersebut pelaku kemudian menyimpulkan nama toktok yang dibisikan ke telinganya adalah seorang laki-laki selingkuhan istrinya,” ujar Ipda Edi Purnomo ketika dihubungi Rabu malam.
Kepada polisi, anak-anak korban menuturkan bahwa pelaku dalam tiga hari belakangan lebih banyak di rumah saja, melamun, dan sering bergumam sendiri.
Anehnya lagi, kata Ipda Edi, pelaku selama tiga hari sebelum membacok istrinya, tidak mau makan dan tidak tidur malam.
“Anaknya bilang sebelum terjadi pembacokan ayah mereka memang memperlihatkan tingkah yang aneh, sering berhalusinasi tiba-tiba kaget dan ketakutan. Lebih banyak diam dan di rumah saja dan sering mengawasi istrinya. Juga tidak mau makan dan tidak tidur malam,” sebut Kapolsek Edi.
Kepolisian lanjut Edi sejauh ini belum bisa memberikan tindakan hukum selain mengamankan pelaku di Polsek Satar Mese mengingat pelaku diduga kuat mengalami gangguan jiwa.
“Dugaan gangguan jiwanya terjadi sejak lima tahun lalu ya. Keluarga maupun tetangga di kampungnya bilang bahwa dia ini larang istrinya makeup dan jangan bergaul dengan orang. Seperti itu,” imbuh Ipda Edi.
Kondisi pelaku yang diduga kuat mengalami gangguan jiwa membuat penyelidikan kasus ini belum bisa diteruskan.
Kepolisian, kata Ipda Edi masih menunggu keputusan keluarga pelaku maupun pihak keluarga korban apakah diteruskan proses hukumnya atau seperti rencana keluarga akan merawat pelaku di Panti Sakit Jiwa Renceng Mose Ruteng.
“Pelaku sejauh ini sebatas diamankan. Lebih lanjut tergantug keluarga, apakah lanjut proses hukum atau ikut tawaran mereka (keluarga) yang berniat membawa pelaku ke rumah sakit jiwa di Ruteng,” tutupnya.
Disampaikan Ipda Edi, korban saat ini telah melewati masa kritis dan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Ben Mboi Ruteng. (Jo Kenaru/act)