- Tim Tvone-Tovik Koban
Kisah Pelajar di Kota Ende Belajar Daring Pinjam Wifi di Rumah Bina Suster
Ende, Nusa Tenggara Timur - Tingginya angka peningkatan kasus covid-19 di kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, membuat anak-anak sekolah kini terpaksa harus kembali belajar jarak jauh lantaran aktvitas belajar mengajar di sekolah ditutup sementara. Belasan pelajar tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas di kota lahirnya pancasila ini, harus berjuang dengan menggunakan jaringan internet milik rumah binaan suster Emaus di jalan Ponegoro, Kelurahan Onekore, Kecamatan Ende Tengah agar bisa mengikuti pelajaran yang diberikan para guru dengan menggunakan smartphone.
"Kami diberi ijin oleh mama suster untuk gunakan wifi agar bisa belajar daring, karena kami tidak bisa membeli pulsa," ungkap Monika Jiniati, siswa kelas 3 SMPK Ndao, saat temui tvonenews.com di pelataran teras rumah bina Emaus yang digunakan sebagai tempat belajar, Sabtu (26/2/2022) pagi.
Dikatakan Monika, selama belajar menggunakan wifi milik rumah bina emas, dirinya bersama siswa lainnya pun selalu diawasi para suster hingga jam sekolah daring selesai.
"Selama belajar daring di teras rumah bina, kami tidak saja diberi ijin menggunakan wifi tapi kami pun diawasi para suster hingga jam sekolah berakhir dengan maksud agar kami benar-benar menggunakan jaringan internet demi kebutuhan sekolah bukan untuk bersenang-senang," paparnya.
Dirinya berharap kiranya pemerintah bisa memberikan bantuan berupa pulsa data seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga bisa digunakan untuk kepentingan belajar dari rumah di masa pandemi covid yang masih terus terjadi.
Sementara itu, kepala pengelola Rumah Binaan Wisma Emaus Susteran CIJ, Suster Venantin mengatakan, merelakan penggunakan jaringan internet bagi para siswa sekitar kompeks rumah bina, sebagai bentuk mendukung pendidikan anak-anak sekitar kompleks rumah binaan di tengah pandemi virus corona.
"Kami memberikan kebebasan bagi para siswa untuk menggunakan jaringan internet agar bisa belajar dengan baik di tengah pandemi covid 19 yang masih terus terjadi. Namun kadang jaringan wifi mengalami gangguan sehingga proses pembelajaran daring tidak bisa diikuti oleh para siswa secara baik," papar suster Venan, di sela-sela mengawasi kegiatan daring para pelajar.
Menurut Suster Venan, selama mengikuti belajar daring, terdapat beberapa siswa yang tidak memiliki HP Android dan terpaksa harus berbagi kepada siswa yang tidak memilikinya.
"Di sini kita tidak hanya berbagi wifi, namun selama belajar daring, kami pun mengawasi para siswa agar benar-benar menggunakan jaringan internet untuk kepentingan belajar mereka. Jika ada siswa yang tidak memiliki HP android, maka kami upayakan meminjamkan kepada para siswa agar bisa belajar atau pengerjaan tugas hingga selesai," paparnya.
Pantauan tvonenews.com, para siswa dan siswi terlihat aktif mengikuti belajar daring mengenakan pakaian rumah, sambil menekuni pelajaran yang diterima melalui online dengan pihak guru, seperti biasanya di sekolah, aktivitas mereka pun selalu diawasi para suster. (Tovik Koban/Ask)