- Istimewa
Fenomena Citayam Fashion Week, Pengamat Pendidikan Sebut Generasi Muda Sedang Membangun Eksistensi Passion Diri
Jakarta - Fenomena Citayam Fashion Week yakni berupa kumpulan anak remaja yang nongkrong di seputaran kawasan Sudirman jakarta Pusat menjadi sorotan. Generasi muda dianggap tengah menjalani eksistensi sesuai dengan passionnya.
Pengamat Pendidikan, Dirgantara Wicaksono menilai pemerintah daerah tempat asalnya anak muda ini juga hendaknya merancang ruang terbuka untuk menginspirasi pemuda daerahnya. Hal ini menurutnya, sesuai dengan perkembangan jaman yang sedang dijalani oleh generasi muda.
"Hendaknya segera merancang ruang terbuka inspirasi pemuda daerah sesuai dengan perkembangan zamannya berbasis digital serta spot photo yang instagramable berbasis kearifan lokal daerah setempat, karena yang dibutuhkan generasi muda saat ini adalah eksistensi sesuai dengan passionnya," ujar Dirgantara kepada tvonenews, Minggu (17/07/2022).
Menurut Bombom, sapaan akrabnya menilai Citayam Fashion Week berdampak positif. Pemerintah daerah, diharapkan dapat lebih peduli terhadap generasi muda terutama peningkatan ekonomi UMKM.
"Banyak hal yang dapat ditelaah dari Citayam Fashion Week yang diadakan dipusat ibukota, salah satunya dampak positifnya peran serta pemerintah daerah yang harus lebih aware terhadap generasi mudanya," terangnya.
Bombom melihat dengan adanya aktivitas di ruang terbuka bisa saja kedepan akan muncul karya inovatif dengan mengangkat kearifan lokal sebagai bentuk memperkuat identitas kebudayaan lokal.
"Adanya ruang terbuka guna mengapresisasi karya inovatif pemuda tentunya dengan mengangkat kearifan lokal terbentuk culture of hope dalam memperkuat identitas budaya lokal agar tidak mudah tergerus dengan budaya Global," tuturnya.
Bagi pendidik, menurut Bombom ini bisa saja menjadi ruang belajar yang menarik. Belajar bukan saja diruang kelas melainkan bisa diruang terbuka. Dirinya melihat perlu adanya eksistensi yang ditunjukkan dalam pendidikan transformasi pedagogik kepada generasi muda saat ini.
"Pandangan saya memang generasi saat ini dapat menemukan pasion pendidiknya sendiri tidak hanya terbatas diruang kelas tapi pendidikan transfrom pedagogik real dilapangan terutama dengan berbekal eksistensinya," tutupnya.(ppk)