Anak Orang utan yang ditemukan warga Desa Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu, Kotim, yang diduga terpisah dari induknya.
Sumber :
  • Tim Tvone-Didi Syachwani

Anak Orang utan Menggigit Tangan Petugas karena Tak Mau Berpisah dari Warga yang Menyelamatkannya

Selasa, 26 Juli 2022 - 09:26 WIB

Kotawaringin Timur, Kalteng - Diduga terpisah dari induknya, seekor anak Orang utan yang usianya diperkirakan baru sekitar 2 tahun, berhasil diselamatkan saat tersesat di sebuah kebun milik seorang warga di Desa Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

"Awalnya warga bernama Ibu Ella, yang menemukan individu anak orang utan tersebut berniat memeliharanya, bahkan warga tersebut sudah membuatkan kandang untuk tempat tinggal primata langka tersebut," kata Muriansyah, Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Selasa (26/7/2022).

Anak orang utan tersebut terlihat seperti kebingungan, bahkan saat pemilik kebun datang menghampiri dan menangkapnya, anak orang utan tersebut hanya diam saja, tanpa berusaha melarikan diri.

"Oleh Ibu Ella, kemudian dibawanya pulang ke rumahnya dan dibuatkan kandang. Sekitar 21 hari ia merawatnya dengan baik," kata Muriansyah.

Informasi tentang binatang dengan nama latin Pongo pygmaeus ini rupanya terdengar oleh petugas Polsek Mentaya Hulu, yang kemudian mendatangi warga tersebut dan menyarankan agar binatang langka itu supaya diserahkan kepada BKSDA.

Awalnya warga tersebut sempat menolak dan ngotot untuk memeliharanya. Tapi setelah petugas polsek memberikan pemahaman jika orang utan adalah binatang yang dilindungi. Ada sanksi hukum bagi warga apabila memeliharanya tanpa izin dari instansi berwenang yaitu BKSDA.

"Petugas Polsek tersebut lalu menghubungi kami dan Senin (25/7/2022) kemarin, kami berangkat ke sana menjemput anak orang utan tersebut," terang Muriansyah.

Menurut Muriansyah, seakan mengerti akan dipisahkan dengan orangnya yang telah menyelamatkannya, anak orang utan tersebut sempat melawan dan menggigit tangan petugas BKSDA saat hendak mengeluarkannya dari kandang untuk dipindah ke kandang besi yang dibawa petugas BKSDA.

Secara kasat mata, kondisi anak orang utan tersebut terlihat sehat. Dalam minggu ini akan segera diantarkan ke kantor BKSDA SKW II Pangkalan Bun, untuk dirawat di sana. 

"Jika sudah tiba waktunya nanti, yaitu saat anak orangutan itu sudah bisa mandiri, maka akan dilepasliarkan ke habitatnya ke Suaka Margasatwa Lamandau atau Taman Nasional Tanjung Puting di Pangkalan Bun," terang Muriansyah. (dsi/Ask)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
19:39
05:10
07:21
01:23
01:51
01:50
Viral