Jakarta, - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera merelokasi korban kebakaran di Simprug, Jakarta Selatan karena berada di dalam zona hijau. Mereka yang direlokasi akan diarahkan untuk menempati rumah susun (rusun) yang disediakan Pemprov DKI Jakarta. "Iya saya kira itu usulan yang baik (relokasi warga), karena memang di Jakarta ini masih ada zona-zona hijau atau tempat-tempat umum yang tidak seharusnya diperuntukkan bagi perumahan tetapi tetap diisi (perumahan)," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta, Rabu.
Pengadaan zona hijau, kata
Wagub Riza, memang menjadi pekerjaan rumah bersama di Jakarta, karenanya pihak Pemprov DKI akan mencarikan solusi yang terbaik sehubungan dengan relokasi ini. "Dan memang itu menjadi PR kita bersama, di Jakarta ini PR-nya kita bersama untuk memastikan kehadiran ruang terbuka hijau termasuk zona hijau. Solusi tersebut akan kita carikan," ucapnya.
Terkait dengan lokasi
rusun yang akan menjadi hunian 133 kepala keluarga (KK) yang terdampak kebakaran dan warga lainnya di sana, Riza menyatakan masih akan melihat stok rumah susun di DKI yang kosong untuk ditempati korban kebakaran di Simprug, Jakarta Selatan.
Namun, Riza mengatakan pihak Pemprov DKI akan semaksimal mungkin bisa menempatkan warga di rusun karena memang sejak semula, penghuni rumah susun dari pemerintah memang diprioritaskan untuk warga kurang mampu, warga perkampungan padat terdampak penggusuran, para korban terdampak banjir dan korban kebakaran di Jakarta. "Yang pasti kita terus melakukan pembangunan rusun sewa, dan korban banjir kebakaran itu menjadi prioritas," ujarnya.
Sebelumnya, Walikota Jakarta Selatan Munjirin memastikan akan memfasilitasi semua kebutuhan para korban kebakaran di Simprug, Jakarta Selatan, terutama untuk anak-anak agar tetap bisa bersekolah meski barang-barang penunjang sudah hangus. "Semua kita fasilitasi sebaik mungkin, jadi jangan sampai yang sekolah jadi tidak sekolah. Kita sudah imbau yang hari ini tidak masuk, besok suruh masuk dan kita akan coba fasilitasi juga yang penting datanya real. SD kelas berapa, SMP berapa, SMA berapa untuk menyesuaikan seragamnya nanti," ujarnya kepada wartawan, Senin (22/8).
Ia mengatakan akan terus berupaya memenuhi fasilitas yang mumpuni untuk 133 KK yang terdampak kebakaran tersebut agar dapat hidup layak di pengungsian. "Kami juga membawa 100 kasur mudah-mudahan bisa nyaman untuk tidur pada malam hari nanti. Ke depan kita coba lihat kondisi. Mudah-mudahan masyarakat bisa terlayani dengan baik," tuturnya. (ant/toz)