- tim tvone/asril ikhsan
15 Hari Tertahan di Pelabuhan Benteng Selayar, Balita Isse Jatuh Sakit
Kepulauan Selayar, tvOnenews.com - Kapal Tol Laut tertahan di Pelabuhan Benteng Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan selama 15 hari. Hal itu membuat sebanyak 168 penumpang Kapal Tol Laut KM. Sabuk Nusantara 27 dan KM Maloli mulai stres.
Tak hanya itu saja, sejumlah penumpang dewasa serta anak-anak juga alami jatuh sakit. Hal itu lantaran, kapal yang mereka tumpangi dari pelabuhan Makassar tujuan Reo, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa tertahan di pelabuhan Benteng Kepulauan Selayar akibat cuaca buruk pada Desember 2022 lalu.
Saat itu penyelenggara Pelabuhan Benteng melarang kapal-kapal beraktivitas di perairan Kepulauan Selayar, dan mereka para penumpang memilih tinggal di atas kapal sejak 23 Desember 2022 hingga saat ini, Sabtu (7/1/2023) atau selama 15 hari.
Namun, dari beberapa penumpang ada cerita pilu dari salah satu penumpang asal Flores, NTT, yang mempunyai balita bernama Isse. Pasalnya, selama kapal tertahan, membuat anaknya yang masih balita jatuh sakit.
Bahkan, Ibu Sabini juga menceritakan kalau anaknya yang masih balita bukan merupakan satu-satunya anak yang mengalami sakit di atas kapal KM Maloli. Namun ada 3 balita lainnya yang juga mengalami sakit demam saat kapal yang mereka tumpangi terpaksa menunggu cuaca buruk reda di ujung dermaga Benteng Kepulauan Selayar sejak 23 Desember 2022 lalu.
“Namun saat ini anak-anak mereka sudah mulai agak mulai sehat setelah diberi obat,” kata Ibu Sabini kepada tvonenews.com, Sabtu, (7/1/2023) dini hari.
Kalau anaknya ia akui sakit demam dan mengalami perut kembung, namun sudah diperiksa oleh tim medis yang datang ke kapal melakukan pemeriksaan. Ia hanya berharap agar kapal yang ditumpangi segera berangkat dan sampai ke kampung halaman di Flores NTT secepatnya.
Balita Isse Jatuh Sakit sedang Tertidur di samping Ibunya.
Ada juga penumpang hamil dan telah masuk bulannya untuk melahirkan menumpang di kapal tol laut yang tertahan di pelabuhan Benteng Selayar akibat cuaca buruk, rencananya ibu hamil ini mau ke pelabuhan Bonerate.
Namun karena kapal tertahan di pelabuhan Benteng, dia katakan, ibu hamil tersebut bersama keluarganya memilih turun dan melalui jalur darat ke Makassar untuk melahirkan. Setelah sebelumnya mendapat pemeriksaan kesehatan dari tim medis yang didatangkan oleh pihak pelabuhan.
“Selama tertahan dipelabuhan Benteng ini, ada beberapa kali ambulance datang ke kapal dan mengantar orang sakit dan ibu-ibu untuk diperiksa ke Pusat Kesehatan, ada beberapa ambulance ke ujung dermaga sini antar dan jemput penumpang sakit dan tidak enak badan,” katanya.
Kemudian Wawan yang juga penumpang menceritakan, bahwa selama tertahan akibat cuaca buruk, dari 168 penumpang 2 kapal Tol Laut, sebagian besar mengaku telah kehabisan bekal logistik dan uang.
“Namun karena adanya bantuan dari donatur Benteng Mas, dalam bentuk makan maka masih ada sedikit stok,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, sejumlah penumpang yang ditemui di ujung dermaga Benteng, juga mengaku sudah tidak sabar menunggu pemberangkatan. Kemudian, sebagian mengaku tidak bisa bertahan lagi di Selayar karena sudah terlalu lama meninggalkan keluarga dan pekerjaan.
“Mohon Pak, kami diberi izin berlayar agar kami segera tiba di kampung halaman kasian,” pinta Hamzah, penumpang KM. Maloli. (ain/aag)