- Tim tvOne/Muhammad Bagas
Bayar Rp3.500 Ramai Dikritik, Dishub DKI Pastikan Lewat Skywalk Kebayoran Lama Gratis
akarta - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjawab pernyataan Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, terkait usulan adanya penjaga di Skywalk Kebayoran Lama.
Kehadiran penjaga di Skywalk Kebayoran Lama ini merupakan jawaban atas kritikan sejumlah pihak lantaran diwajibkan membayar (tap-in) sebesar Rp3.500 meski hanya melintas menuju KRL.
"Saat ini sudah dilakukan pemisahan. Jadi yang memang, bagi masyarakat yang nantinya akan melakukan perjalanan lanjutan dengan angkutan umum massal, karena skybridge itu kan disiapkan untuk integrasi angkutan umum massal," ujarnya, saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kini ada pemisahan antara pengguna TransJakarta atau penumpang yang hanya sekadar melintas menuju Stasiun Kebayoran.
"Bagi yang tidak melanjutkan, itu sudah dilakukan pemisahan. Otomatis dia tidak akan bayar lagi," tuturnya.
Syafrin menegaskan bahwa tidak ada gate yang dipindahkan, hanya menambah satu penjaga yang bertugas menanyakan tujuan pengunjung.
Diberitakan sebelumnya, Ramai dikritik berbagai pihak terkait Skywalk Kebayoran Lama berbayar, Dinas Bina Marga DKI Jakarta tegur pihak PT Transportasi Jakarta (TransJakarta).
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, saat ditemui usai melangsungkan rapat bersama DPRD DKI Jakarta.
Hari menuturkan bahwa pihaknya menghubungi Direktur Operasional TransJakarta untuk mengatur kebijakan wajib tap-in tersebut dievaluasi, kendati bagi masyarakat yang melintasi penyebrangan Skywalk menuju KCI (Kereta Cepat Indonesia).
"Kemarin ada kabar bahwa penumpang yang mau naik KCI harus melakukan tap-in dari koridor 8, harusnya ini gratis," kata dia, di Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).
"Saya sudah telepon Direktur Operasional TransJakarta perihal ini agar petugas di lokasi tersebut berkomunikasi dengan penumpang terkait tujuan mereka," sambung dia.
Adanya kewajiban tap-in yang mengharuskan masyarakat merogoh kocek sebesar Rp3.500 ini hanya untuk melintasi Skywalk, lantaran pihak TransJakarta menilai semua penumpang akan menggunakan transportasi TransJakarta.
Sehingga Hari meminta pihak TransJakarta menyiapkan penjaga yang bertugas menanyakan tujuan masyarakat yang melintasi Skywalk Kebayoran Lama.
"Jadi, keputusannya sekarang, setiap tap-in, petugas TransJakarta perlu tanya dulu penumpang yang melewati Skywalk Kebayoran Lama mau ke mana," tutupnya.
Lebih lanjut, dia menjawab pertanyaan soal pencabutan mesin tap-in untuk kenyamanan mobilitas masyarakat. Menurut Hari, keputusan pembongkaran mesin card reader sepenuhnya keputusan TransJakarta. (ags/ebs)