- Tim Tvone-Idris Tajannang
Dua Guru dan Satu Siswa Di Takalar Diseruduk Kerbau saat Menuju Sekolah
Takalar, tvOnenews.com - Dua orang guru dan satu orang siswa di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, diseruduk kerbau saat perjalanan menuju ke sekolah. Masing-masing korban bernama Tuti dg Tayu (50), Idawati Dg Bollo (41) keduanya adalah Guru yang mengajar di sekolah SD Transmigrasi di Laikang.
"Ketiganya mengalami luka, akibat diseruduk kerbau saat hendak menuju sekolah," kata Sudirman, saksi mata, saat dikonfirmasi. Sabtu (18/2/23).
Sementara korban bernama Noval, adalah pelajar SD Transmigrasi Laikang yang masih duduk di bangku kelas 1.
Ketiga korban adalah warga Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Kata Sudirman, ketiga korban tersebut diseruduk kerbau saat hendak menuju sekolah dengan mengendarai sepeda motor berboncengan 3 pada hari Jumat (17/2/2023) kemarin.
Saat itu, ada rombongan kerbau sementara berada di pinggir jalan, tepatnya di Dusun Kampung Parang, Desa Cikoang yang berbatasan dengan Desa Punaga.
Ketika korban melintas, kerbau yang berada di tengah jalan itu, justru menyeruduk motor korban, hingga ketiganya terjatuh.
Akibat kejadian itu, Tuti dg Tayu, Idawati Dg Bollo dan Noval, kemudian dilarikan ke Puskesmas Pattoppakang.
"Ketiganya lansung dilarikan ke Puskesmas, ada luka lecet, dan itu sudah di obati," jelasnya.
Setelah dilarikan ke Puskesmas, Tuti dg Tayu dan Idawati Dg Bollo kemudian dibawa ke tukang urut lantaran mengalami keseleo.
"Kalau Tuti dg Tayu mengalami pergeseran tulang pada bagian punggung sebelah kanan, Sementara Idawati dg Bollo punggungnya keseleo, sementara Noval mengalami luka lecet pada bagian kepala dan kakinya," terang Sudirman.
Kedua guru SD tersebut, lanjut Sudirman, masih harus mendatangi tukang urut pasca diseruduk kerbau.
"Hari ini, hari kedua korban yang diseruduk kerbau pergi ke tukang urut," kata Sudirman.
Pasca kejadian tersebut, Sudirman berharap pemerintah Desa Cikoang, bisa menyampaikan ke pemilik kerbau dan sapi, agar ternak mereka tidak dilepas atau diikat di pinggir jalan, karena membahayakan warga pengguna jalan.(Itg/Ask)