- marwan diaz aswan
Kesulitan Pakan, Petani Tambak Udang di Minahasa Utara Minta Perhatian Pemerintah
Minahasa Utara, tvOnenews.com - Petani tambak udang di Desa Kema Satu, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara keluhkan sulitnya mendapatkan pakan udang. Mereka berharap ada perhatian pemerintah untuk bisa memperhatikan nasib mereka.
Haji Syukur Indra, salah satu petani tambak udang di Desa Kema Satu, Minahasa Utara mengaku kesulitan mendapatkan pakan udang dan pupuk.
"Disini kita sangat sulit dapat pakan udang dan pupuk jenis urea memang sudah lama kosong di toko pakan pun tidak ada," ujar Haji Syukur Indra, salah satu petani tambak udang di Desa Kema Satu, Minahasa Utara, Minggu (2/4/2023).
Pria paruh baya kelahiran Makassar 76 tahun silam ini mengaku kesulitan untuk mendapatkan pakan udang dan pupuk, bahkan untuk makanan udang peliharaannya itu, ia terpaksa memberi makan udangnya secara tradisional, yakni mencari makan lumut maupun kayu serta makanan alami lainnya.
"Kalu pakan pelet bisa panen lebih cepat 3 bulan sudah bisa panen, kalau tidak pake pakan lama bisa panen 5 sampai 6 bulan sekali. Untuk bobot dan ukuran udang juga sangat berbeda 7 sampai 10 centi meter dan kalau pake pakan panjangnya bisa mencapai 15 sampai 18 centi meter udang Vaname," jelas Haji Syukur.
Haji Syukur mengaku, Kesulitan mendapatkan pakan udang ini sudah dialaminya sejak lama.
"Sudah lama tidak ada stok pakan udang di Minahasa Utara, Maupun Sulawesi Utara, untuk dapat pakan kita harus pesan ke Makassar itu pun dengan harga mahal 290.500 per sak ukuran 25 kilogram," katanya.
Menurut Haji Syukur, akibat kesulitan pakan udang, dia hanya berani menebar benih udang dalam jumlah kecil.
"Luas tambak saya kurang lebih 12 hektar mulai digarap sekitar tahun 1980, sekarang yang baru di garap ada 6 kotak, karena kesulitan pakan kita tidak berani untuk tebar benih udang dalam jumlah besar, sekarang ini kita hanya bisa produksi hanya 300 sampai 400 kilogram sekali panen," tuturnya.
Dia juga mengaku selama ini belum ada perhatian maupun bantuan dari pemerintah.
"Saya berharap pemerintah Kabupaten Minahasa Utara bisa memperhatikan nasib kami sebagai petani tambak, untuk bisa mengadakan subsidi pakan maupun pupuk agar kita bisa berkembang. Karena Minahasa Utara punya potensi selain destinasi Pariwisata sebagai daerah penghasil udang terbesar di Sulut jika memang benar-benar di perhatikan oleh pemerintah," tandasnya.
(mdz/asm)