Petugas mengeakuasi bangkai babi dari saluran irigasi, Minggu (14/5/2023).
Sumber :
  • Haswadi

Belasan Ribu Babi Mati di Luwu Timur, Peternak Merugi Miliaran Rupiah

Minggu, 14 Mei 2023 - 12:58 WIB

Luwu Timur, tvOnenews.com - Belasan ribu ternak babi mati akibat wabah virus African Swine Fever (ASF). Virus ini menyerang ternak babi dengan berbagai gejala seperti diare, keringat darah dan hilang nafsu makan.

"Virus ini hanya menyerang ternak babi dan bukan zoonosis atau tidak menular dari hewan ke manusia, tapi sangat cepat menular pada hewan khususnya babi," kata drh. Gusti Ngurah, dokter hewan pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Luwu Timur, Minggu (14/5/2023).

Masa inkubasi virus ini kata Gusti hanya 20 hari. Infeksi akibat virus ini akan terus menyebar sampai babi mati. Peternak babi di Luwu Timur sedang diedukasi untuk mengetahui gejala ternak babi yang tertular virus ASF.

"Itu tadi, malas makan, kotorannya mengeras, demam tinggi dan keluar darah," ujarnya.

Sementara data terbaru, jumlah populasi ternak babi yang mati akibat virus ASF sudah mencapai 15 ribu. Belasan ribu babi yang mati ini tersebar di beberapa kecamatan. Diantaranya Kecamatan Mangkutana, Tomoni Timur dan Kalaena. Dari tiga Kecamatan ini, Tomoni Timur adalah daerah terbanyak populasi ternak babi yang mati dan sudah mencapai 10 ribu ekor babi.

"Kalau seperti ini terus pak, kami akan merugi miliaran rupiah. Pemerintah daerah harus segera mencari solusi mencegah mewabahnya virus ini, kasiahn kami peternak yang sudah mengeluarkan modal besar," kata Slamet, peternak babi di Desa Kertoraharjo.

Sebelumnya puluhan ekor bangkai ternak babi dibuang di saluran irigasi di Desa Rinjani. Bangkai babi ini dikeluhkan warga setempat karena baunya yang menyengat dan mencemari lingkungan.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral