- erdika mukdir
Sultra Catat Rekor MURI Program Ketahanan Pangan Siswa SMA dan SMK
Konawe, tvOnenews.com - Peluncuran program ketahanan pangan siswa SMA/SMK se-Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terpusat di SMKN PP 4 Konawe di Kabupaten Konawe, berhasil memecah rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Rabu (7/6/2023).
Pada momen itu dilakukan penanaman serentak yang merupakan implementasi dari gerakan tersebut. Penanaman yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra ini melibatkan para siswa dengan bimbingan guru, mulai dari penyemaian hingga penanaman dan pemeliharaan tanaman.
Atas aksi yang digelar pada Selasa (6/6/2023) kemarin, MURI menetapkan Sultra menjadi provinsi yang melakukan penanaman tanaman hortikultura terbanyak yang dilakukan secara serentak. Adapun beberapa tanaman yang ditanam secara serentak yaitu tomat, cabai, dan bawang merah.
Piagam penghargaan MURI dengan nomor: 11008/R.MURI/VI/2023 tersebut diberikan langsung kepada Gubernur Sultra, Ali Mazi dari perwakilan MURI, Awan Raharjo.
“Penanaman serentak tersebut sesuai dengan pencatatan rekor MURI di mana rekor MURI memiliki kriteria yakni superlatif atau yang terbanyak dan ini dilakukan secara serentak di 17 kabupaten/kota se-Sultra, diikuti 86.000 siswa SMK/SMK dan guru-guru SMA/SMK dengan jumlah 317.000 tanaman hortikultura,” kata Awan.
Awan juga menjelaskan bahwa hal ini juga merupakan langkah untuk mendukung program kerja Pemerintah Pusat di bidang ketahanan pangan, utamanya dalam menghadapi inflasi.
Atas penghargaan yang diberikan, Gubernur Sultra, Ali Mazi menyampaikan ucapan terima kasihnya. Pihknya pun akan menguntriksikan kepada Dikbud Sultra agar menggerakan sekolah-sekolah lainnya di Sultra dalam rangka penanaman pangan guna mendukung progran pemerintah pusat.
"Tentunya ini prestasi untuk kita dan harapan saya kita bisa pertahankan ini. Ke depan, kita inginkan anak-anak kita terus berkarya guna menunjang perekonomian dalam bidan pangan di Sultra," bebernya.
Sementara itu, Kepala Dikbud Sultra, Yusmin menyatakan bahwa mereka sama sekali tak ada anggaran khusus untuk kegiatan besar ini. Semua benih murni dibeli dari dana BOS yang disemai sejak dua minggu lalu.
“Kegiatan ini bisa terlaksana sukses karena dukungan penuh dari siswa, guru-guru, dan kepala sekolah juga,“ imbuhnya.
(emr/asm)