- Idris Tajannang
Usai Pecat Dokter Makmur, RSU Bahagia Tegaskan Belum Bisa Memberikan Bantuan Hukum, Ini Penjelasannya
Makassar, tvOnenews.com - Usai memecat dokter Makmur dari jabatannya sebagai wakil direktur Pelayanan Medik RSU Bahagia, usai viral di berbagai media sosial yang terekam CCTV melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang anak dibawah umur di salah satu warkop di Makassar, pihak rumah sakit Bahagia belum memberikan keputusan untuk memberikan bantuan hukum terhadap dokter Makmur.
Melalui konsultan hukum RSU Bahagia, Muhammad Fakhruddin mengungkap jika sajauh ini pihak rumah sakit belum mengeluarkan keputusan atau tindakan untuk memberikan bantuan hukum kepada mantan direktur pelayanan RSU Bahagia itu.
"Perlu kami tegaskan bahwa, tindakan yang dilakukan oleh dokter Makmur diluar dari wilayah rumah sakit. Yang kedua, diluar dari jam kerja, hanya kebetulan yang bersangkutan ini bekerja di rumah sakit, jadi tindakan penganiayaan yang dilakukannya itu tidak ada hubungannya dengan rumah sakit," tegas Fakhruddin. Senin (31/7/23).
Fakhruddin membeberkan jika sosok dokter Makmur Eks Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia, yang viral melakukan penganiayaan terhadap anak tiga tahun hingga tersungkur, dikenal sosok pejabat yang baik dan ramah.
"Jujur, semua pegawai rumah sakit umum bahagia yang berlokasi di Jl Minasaupa, Kecamatan Rappicini, Makassar ini mengenal sosok dokter Makmur sebagai orang yang baik dan ramah," bebernya.
Selama empat bulan terakhir bekerja di rumah sakit, kata Fakhruddin, Dokter Makmur memiliki kinerja yang bagus fan berdedikasi.
"Dokter Makmur baru kerja di RSU Bahagia kurang lebih 4 bulan, bayangkan selama bekerja di sini, setiap tugas atau pekerjaan yang dibebankan terhadap dirinya selalu dikerjakan tepat waktu tanpa ada masalah sama sekali," puji Fakhruddin.
"Jadi Sebenarnya seharian dokter Makmur ini sangat bagus, dari sisi pekerja sangat produktif menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya," sambungnya.
Mengenai kasus yang menimpa dokter Makmur, Muhammad Fakhruddin dan pejabat RSU Bahagia lainnya pun menduga, Makmur memiliki permasalahan pribadi.
Dugaan itu dikuatkan dengan sikap Makmur yang sepekan terakhir sebelum aksinya viral, kerap murung.
"Kami berkesimpulan tadi hasil pembicaraan di rapat bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah," ujar Fakhruddin.
"Karena menurut informasi teman-teman di kantor yang bersangkutan dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung," sambungnya.
Fakhruddin pun menduga, dari persoalan pribadinya itulah, Makmur ke warkop Nonna Jl Anggrek Raya (TKP) untuk menghibur diri dengan bermain catur.
"Jadi karena mungkin dia ada masalah tujuan datang ke warkop untuk refreshing minum kopi sambil main catur," ucap Fakhruddin.
"Tapi tiba-tiba ada anak yang menggangu saat main catur dengan refleksnya dia melakukan tindakan seperti itu," bebernya.
Konsultan hukum RSU Bahagia berharap, kasus yang menimpa dokter Makmur bisa menemukan titik terang.
"Semoga kasus ini bisa dilalui dokter Makmur, dan kedua belah pihak bisa berakhir damai," tutupnya.(itg/mtr)