- Tangkapan layar-tvOne
Isi Lengkap Wawancara Khusus Istri Poliandri di Bone, Ceritakan Kronologi Suami Kedua Dibunuh Suami Ketiga
Bone, tvOnenews.com - Ini isi lengkap wawancara khusus istri Poliandri di Bone, ceritakan kronologi suami kedua dibunuh suami ketiga.
Sebelumnya warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dibuat heboh dengan adanya kasus pembunuhan antarsuami poliandri.
SR (22) merupakan istri yang memiliki tiga suami. Suami pertamanya adalah T, suami keduanya adalah AS (35) dan suami ketiganya adalah SN (35). AS berprofesi sebagai sopir. Sedangkan, SN berprofesi sebagai petani.
Saat diwawancarai oleh kontributor tvOnenews.com Andi Rahmat, SR mengaku sudah cerai dengan T.
Kasus poliandri berdarah pun ini menyangkut SR, AS dan SN. Berikut petikan wawancara selengkapnya:
Keterangan: T (Tanya) dan J (Jawab)
Isi lengkap wawancara khusus istri Poliandri di Bone, ceritakan kronologi suami kedua dibunuh suami ketiga. Dok: Tangkapan layar-tvOne
T: Bu SR, suami pertama namanya siapa?
J: T.
T: Itu pisah atau cerai?
J: Pisah. Cerai.
T: Terus kawin?
J: Terus kawin sama AS.
T: Yang orang Bulukumba itu?
J: Iya. Sama AS juga cuma nikah siri.
T: Terus yang ketiga?
J: Sama juga. Saya cuma siri.
T: Ini berselang lama?
J: Berselang lama apa?
T: Menikahnya? Antara siri yang kedua dan ketiga?
J: Kalau AS sampai 8 tahun. Yang ini baru, yang ketiga mungkin baru 6 bulan.
T: Sama-sama?
J: Iya.
T: Persoalannya sebenarnya seperti apa?
J: Dia (SN) dengar. Suami ketiga. Dia dengar langsung dia marah waktu menelepon (AS dan SR sedang menelepon). AS bilang telaso (kotoran/kata kasar dan umpatan) terus dia (SN) dengar. Barulah dia marah. Cuma gitu saja.
Isi lengkap wawancara khusus istri Poliandri di Bone, ceritakan kronologi suami kedua dibunuh suami ketiga. Dok: Tangkapan layar-tvOne
T: Emang sudah pisah? (Dengan AS)
J: Iya sudah pisah.
T: Terus dia ke sini mau ngapain?
J: Biasa dia datang kalau tidak ada muatan. Karena dia sopir mobil.
T: Ini (S) anaknya siapa?
J: Anaknya AS.
T: Kejadiannya jam berapa itu?
J: Kurang paham kejadiannya jam berapa.
T: Suami yang ketiga ini mau izin ke mana?
J: Izin mau pulang ke rumahnya, berak.
T: Terus enggak balik-balik?
J: Enggak balik-balik.
T: Sempat dia ngomong apa waktu pas dengar dia telaso itu?
J: Sempat bilang sama aku sakit hati dibilang begitu sama bapaknya S (AS). Terus dia bilang loka keloi (saya ingin membunuhnya) tapi aku bilang enggak boleh begitu. Biar bagaimana kita marah sama orang, ingat anaknya, enggak boleh begitu sama orang.
T: Alamatnya di mana itu? (Rumah SR)
J: Siapa?
T: Enggak jauh sama tempat kejadian?
J: Enggak jauh sekitar 50 meter lah.
T: Itu alamatnya apa? Apa namanya kampung itu?
J: Beku.
Isi lengkap wawancara khusus istri Poliandri di Bone, ceritakan kronologi suami kedua dibunuh suami ketiga. Dok: Tangkapan layar-tvOne
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bone Ipda Rayendra mengatakan pembunuhan terjadi sekitar pada Senin (21/8/2023) pukul 04.10 WITA saat AS sedang berada di rumah orang tua SR.
Pada Minggu malam (20/8/2023), SN mendengar percakapan antara AS dan SR. Dalam pembicaraan via telepon tersebut, AS mengajak SR ikut berkunjung ke kampung halaman AS di Kabupaten Bulukumba.
Padahal, SR saat itu sedang bersama SN di rumah pribadi SR.
“Jadi AS sempat menghubungi SR. Maksud korban ingin anaknya—S—agar pulang ke kampung halaman AS di Bulukumba sekaligus mengajak SR menemani anaknya ke Bulukumba,” kata Rayendra.
Ternyata saat AS menghubungi SR, SN berada di samping SR dan menguping percakapan antara AS dan SR.
Sontak SN langsung naik pitam setelah SR diajak AS ikut ke Bulukumba padahal SN sedang berduaan dengan SR di rumah pribadi SR.
“Pelaku mendengar pembicaraan tersebut. Terduga pelaku emosi karena ada kata yang menyinggung perasaannya. Setelah menelpon terduga pelaku mengatakan kepada SR loka keloi,” terangnya.
Keesokan harinya, SN berpura-pura hendak buang air besar. Ternyata bukan untuk buang air besar, dia malah menemui dan membunuh AS yang sedang tidur sendirian di rumah orang tua SR.
Setelah melakukan pembunuhan, SN langsung melarikan diri. Saat ini, SN masih dalam tahap pengejaran oleh aparat kepolisian Polres Bone.
Sementara itu, korban mengalami luka pada pipi kanan, tangan kanan, dada kanan, tangan kiri dan ibu jari kaki kanan.
Kabag Administrasi Kepegawaian, Hukum dan Humas RSUD Tenriawaru A. Dedy Astaman Hamsah mengkonfirmasi korban tiba di RSUD Tenriawaru dalam keadaan meninggal dunia dengan keadaan luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.
“Korban diantar dan tiba di rumah sakit sekitar pukul 09.50 WITA dalam kondisi meninggal dan mengalami beberapa luka,” ungkapnya. (art/nsi)