- Muhammad Noer
Akses Jalan Kembali Dibuka, Santi Menangis Haru, Tetapi ....
Makassar, tvOnenews.com - Tangis haru dua pasangan suami istri Sabir dan Santi seketika pecah saat melihat tembok yang menutup akses jalan berhasil dibongkar dan kembali terbuka untuk pintu jalan mereka. Diketahui, pria bernama Sabir dan sang istri bernama Santi sempat terisolir akibat akses jalan yang menuju rumahnya tertutup tembok perumahan mewah dan tembok masjid. Kamis (31/8/2023)
"Akses jalan ke rumah pasangan Sabir dan Santi kembali dibongkar dengan dipalu temboknya untuk pintu masuk dan keluar mereka dari rumahnya, namun diberi jangka waktu 1 tahun hingga Sabir dan keluarga bisa mengumpulkan uang sebanyak Rp 12 juta, uang Rp 12 Juta itu merupakan dana untuk mencarikan Santi dan keluarganya tempat tinggal tetap agar tidak lagi menempati rumah pinjaman itu," ujar Dewan Masjid Nurul Aziz, Ismail.
Ismail mengatakan, sebelum kawasan perumahan dibangun, kondisi akses jalan tidak melalui masjid. Namun, setelah dibangunnya perumahan, akses jalan mulai terganggu.
"Dari dulu ini memang ini adalah tembok, sebelum dibangun ini perumahan. Dulu dia tidak pernah lewat sini karena ada tembok. Ini efek dari pembangunan perumahan, padahal yang bermasalah antara developer perumahan dengan keluarga ini di dalam. Itu yang menutup akses," lanjut Ismail.
"Dia dulu empat bulan yang lalu, dia (keluarga Sabir dan Santi) yang buka tanpa perjanjian kemudian dua hari lalu, pada tanggal 27 Agustus dia sendiri yang tutup. Dia tutup karena sudah dalam proses di Kepolisian. Dia terlapor, jadi dia tutup sendiri," ungkapnya.
Pihak pengurus Masjid Nurul Azis menampik informasi yang beredar bahwa pihaknyalah yang sengaja menutup akses jalan untuk pak Sabir dan Santi, padahal yang menutup akses jalan itu merupakan Santi sendiri.
"Mereka menutup karena telah dilaporkan ke polisi usai membongkar paksa tembok masjid," tambahnya.
Pihak pemerintah setempat langsung turun tangan untuk melakukan mediasi.
Dalam proses mediasi yang berjalan alot itu, beberapa warga membela Keluarga Santi karena pengurus masjid belum mau membuka akses jalan. Hampir selama 5 jam pertemuan yang dilakukan warga, pemerintah setempat, TNI-Polri dan pihak pengurus masjid, Akhirnya muncul kesepakatan bahwa akses jalan ke rumah Santi harus dibuka.
Akhirnya solusi tentang keluarga Santi yang bakal dipindahkan dari rumahnya bakal dibantu oleh jajaran kepolisian bersama pemerintah setempat.
"Karena kemanusiaan kami sudah sepakati dengan pengurus masjid bahwa kita berikan akses dulu sambil membantu mencarikan rumah kontrakan. Sudah kami donasikan bersama dan Insya Allah donasi sudah mencapai Rp 15 juta, akhirnya mereka bersedia pindah di kontrakan baru," ucap Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf.
Rumah kecil Santi ini terletak di bilangan Jalan Cilallang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dia mengatakan, sudah hampir selama 20 tahun tinggal di lokasi itu, meski lokasi tersebut hanya merupakan pinjaman dari warga yang simpati terhadap keluarga Santi.
Sebelum akses jalan dibongkar, ia (Santi) dan keluarga sudah 4 hari harus meminta ijin melalui rumah tetangganya, kadang juga memanjat tembok setinggi 4 meter untuk bisa mengakses jalan keluar.
Dia bersama keluarga harus ekstra hati-hati jika memanjat tembok tinggi tersebut lantaran hanya menggunakan tangga terbuat dari Bambu yang sudah agak lapuk. (mnr/mtr)