- Rusli Djafaar
Bertaruh Nyawa Di Jembatan Penghubung Pinrang-Toraja Yang Nyaris Putus
Pinrang, tvOnenews.com - Sebuah jembatan gantung di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan nyaris putus dan ambruk .Warga yang melintas harus bertaruh nyawa saat menyeberangi jembatan yang merupakan penghubung Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Tana Toraja.
"Itu nama jembatannya jembatan Sirasan. Jadi itu menghubungkan dua kabupaten yakni Desa Lembang Mesakada di Pinrang dan Desa Simbuang Batu Tallu, Kabupaten Tana Toraja," kata Tumanan, salah seorang warga sekitar.
Jembatan ini hanya bermodal jaring tali kecil yang menjadi penyangganya. Panjang jembatan itu berkisar 40 meter. Di bawah jembatan penyeberangan itu terdapat sungai yang penuh bebatuan. Air sungai itu mengalir deras.Bukan hanya orang, tapi jembatan itu juga dilintasi sepeda motor.
Butuh kewaspadaan tinggi jika nekat menyeberang dengan sepeda motor pasalnya sesekali ban motor amblas akibat lantai jembatan yang rapuh dan jika jatuh sulit bagi pengendara untuk selamat karena bebatuan besar di dasar sungai membahayakan warga.
"Jembatan sirasan bagi warga sekitarnya adalah jembatan utama, dan akses satu-satunya pada dua kecamatan perbatasan Pinrang dan Tana Toraja. Desa terdekat disitu dihuni 100 lebih jiwa," paparnya.
Namun karena semakin lapuk dimakan usia warga yang menggunakan akses jembatan ini semakin sedikit dan memilih jalur lebih dua kali lipat jauhnya. Harus melalui Provinsi Sulawesi Barat tepatnya melalui Kabupaten Polewali Mandar, Mamasa dan Toraja dan masuk ke Pinrang, begitupun sebaliknya.
"Tentu jaraknya bertambah dua kali lipat, biaya untuk bahan bakar juga tentu lebih mahal kalau warga pake akses itu," jelasnya.
Dia pun berharap agar pemerintah membangun jembatan yang lebih layak. Sehingga warga bisa lebih aman saat menyeberang dan biaya yang dikeluarkan saat akan mengunjungi keluarga di seberang lebih mudah.
"Kami sangat berharap dibangun jembatan yang lebih layak secepatnya, karena jembatan yg ada sekarang sangat mengkhawatirkan dilalui. Pohon untuk ikat tali sleng juga sudah mati jadi sewaktu waktu bisa patah," tegasnya.
Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Pinrang, Awaluddin Maramat kondisi jembatan tersebut telah ditinjau. Dan karena masuk ke kewenangan Pemprov Sulsel, maka dirinya akan bersurat ke Pemprov Sulsel agar bisa dibuatkan jembatan gantung baru di lokasi tersebut.
"Sudah ditinjau, nanti kami akan minta di Pemprov untuk pengajuan jembatan gantung saja," jelasnya.
Ia mengaku jembatan tersebut mobilitas warga tidak terlalu tinggi. Sehingga cukup dibangunkan jembatan gantung biasa.
"Mobilitas warga disitu tidak terlalu tinggi, yang lewat motor. Ya, kami akan ajukan permintaan ke Pemprov ditandatangani Pak Bupati untuk permintaan jembatan gantung itu," tuturnya. (rdr/frd)