- Muhammad Noer
Harga Sembako di Sulsel Melonjak Naik, Operasi Pasar akan Rutin Setiap Minggu
Makassar, tvOnenews.com - Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin bersama dengan Forkopimda Sulsel dan kota makassar melakukan operasi pasar dengan mengunjungi pasar tradisional pa'baeng-baneg dan pasar tradisional terong Kota Makassar, operasi pasar ini untuk mengecek harga pangan yang mulai merangkak naik dalam sebuln terakhir. Rabu (29/9/2023).
"Berdasarkan hasil operasi kami ini bersama-sama, harga beras, seperti beras yang biasa dibeli masyarakat yakni beras medium dari harga Rp 10 ribu dijual seharga Rp 13 ribu naik Rp 3 ribu, harga jeruk nipis naik dari harga Rp 8 ribu per kilogram dijual dengan harga Rp 18 ribu per kilogramnya naik sebesar Rp 10 ribu, sementara harga gula, minyak curah naik sedikit," ujar Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.
Di dua pasar induk Makassar ini, Pasar pa'baeng-baneg dan pasar tradisional terong kota makassar Bahtiar mengunjungi lapak-lapak pangan. Ia juga berdialog langsung dengan pedagang mengenai stok dan stabilisasi harga.
Dari kunjungan ini didapati beberapa komoditas melonjak naik drastis. Namun sejumlah sembako lainya seperti bawang merah, bawang putih dan cabe kata Bahtiar, harga masih terbilang stabil dengan harga dari Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu tersebut.
“Memang kita lihat beberapa komoditi banyak kenaikan dan sesuai arahan dari Presiden RI, akan diadakan operasi pasar setiap hari Senin - Selasa, satu atau dua kali dalam seminggu, kami juga minta dinas yang terkait untuk memantau setiap harinya di pasar-pasar untuk kelonjakan harga," ungkap Bahtiar.
Sementara itu, Operasi Pasar Khusus dilaksanakan di lima pasar tradisional di Kota Makassar yakni Pasar Pabaeng-baeng, Pasar Terong, Pasar Daya, Pasar Sambung Jawa dan Pasar Sentral dengan menggunakan mobil pengendali inflasi.
Adapun harga komoditi pada Gerakan Pasar Murah ini yakni beras premium Rp 52.500 ribu per 5 Kg, minyak goreng Rp13 ribu per liter, gula pasir Rp 14 ribu per kilo dan tepung terigu Rp10 ribu.
Operasi pasar khusus ini akan berlangsung selama bulan Oktober hingga Desember 2023. Di mana, operasi pasar murah ini berlangsung sebanyak dua kali dalam sepekan yakni setiap hari Senin dan Kamis serentak di lima pasar tradisional.
Pihak pemerintah Provinsi Dulsel juga mengaku menggandeng Satgas Pangan Kepolisian, dan kejaksaan, Dinas pertanian dan Dinas perindustrian dan perdagangan, Kppu untuk melakukan pengawasan terhadap praktik menahan stok yang mungkin dilakukan oleh distributor dan pedagang.(mnr/frd)