- jamil azali
Paksa Naik Kapal Tanpa Tiket Untuk Hadiri Kongres HMI di Pontianak, Ratusan Mahasiswa Diamuk Buruh di Pelabuhan Baubau
Baubau, tvOnenews.com - Nekat memaksa naik kapal tanpa memiliki tiket dan mengancam boikot pelabuhan, ratusan mahasiswa HMI diamuk puluhan buruh di pelabuhan Murhum Baubau, Sulawesi Tenggara, Kamis (23/11/2023) siang.
Ratusan mahasiswa yang hendak menghadiri Kongres Nasional HMI yang akan digelar di pontianak bentrok dengan puluhan buruh di pelabuhan Murhum Kota Baubau, kericuhan dipicu ratusan mahasiswa yang tak miliki tiket kapal mengancam akan memboikot pelabuhan jika tidak diberangkatkan menggunakan KM Lambelu milik PT Pelni.
Ratusan mahasiswa beberapa kali memaksa masuk ke area ruang tunggu pelabuhan, namun ketatnya penjagaan aparat hingga terjadi aksi saling dorong namun upaya paksa tersebut tak pernah berhasil. Mahasiswapun sambil berorasi mengancam akan memboikot pelabuhan jika tidak diberi akses untuk naik ke atas kapal.
Sementara puluhan buruh pelabuhan yang sejak awal sudah merasa terganggu dengan aksi para mahasiswa langsung bereaksi. Berawal dari aksi saling dorong hingga bentrokan tak terhindarkan, akibatnya sejumlah mahasiswa jadi sasaran amukan para buruh pelabuhan.
Koordinator HMI, Muhammad Rum Syahruddin, menyebutkan diduga ada provokator yang sengaja mengacaukan situasi sehingga tidak terkendali. Rum mengakui beberapa rekannya terkena pukulan saat kericuhan tadi.
"Tadi sempat terjadi chaos dan beberapa kader HMI terkena pukulan, tadi mungkin ada orang di luar rombongan kami yang menjadi provokator sehingga teman-teman juga terpancing," kata Rum, dilokasi kericuhan.
Kericuhan mereda setelah puluhan aparat mengamankan para mahasiswa dari amukan buruh di depan markas Polsek Kawasan Pelabuhan. Ratusan mahasiswa ini merupakan kader HMI dari Kota Kendari, Kabupaten Kolaka Utara dan Kabuparen Konawe yang berjumlah 161 orang.
Berdasarkan hasil kesepakatan empat instansi terkait, KPLP Baubau, Polres Baubau, Dinas Perhubungan Kota Baubau dan PT PELNI, sepakat memberangkatkan seluruh mahasiswa yang berjumlah 161 orang dan biaya tiket sebesar Rp 47 Juta ditanggung empat instansi tersebut. Hal ini terpaksa dilakukan untuk menghindari terjadinya gangguan ketertiban masyarakat khususnya di Pelabuhan Murhum Baubau.
"Tadi kami sudah rapat bersama dan menyepakati untuk memberangkatkan semua mahasiswa dan biaya tiket nanti kami urunan empat instansi tadi, sebanyak 161 tiket dikali 300 ribu, itu yang akan kamu bayarkan untuk harga tiket mereka," terang Kasi Lalu Lintas dan Usaha Jasa Kepelabuhanan, KPLP Baubau.
(jai/asm)