- Erdika-tvOne
Cerita Keluarga Korban Asal Konawe Selatan yang Ditemukan Hanya Tersisa Kerangka Usai Dicor di Blitar: Sempat Minta Dikirimkan Berkas
Konawe Selatan, tvOnenews.com - Wanita asal Konawe Selatan (Konsel) bernama Fitriani (21) menjadi korban pembunuhan sadis di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Kakak Fitriani bernama Sutrisno (40) saat ditemui tvOnenews.com di Desa Lawoila pada Sabtu (25/11/2023) mengatakan korban adalah anak terakhir dari empat bersaudara.
Sutrisno menceritakan sejak kecil Fitriani tinggal di Desa Lawoila bersama keluarganya.
Di tahun 2015 lalu, ada seorang pria yang dikenal dengan sebutan Rehan datang di desa tersebut untuk bekerja.
"Jadi Rehan ini dari Jawa Timur. Dia datang merantau di Konda sini," katanya.
Dalam perantauannya tersebut, kata dia, Rehan menjalin asmara dan menikah dengan Fitriani di Desa Lawoila. Tepatnya tahun 2015 lalu.
Dari hasil pernikahan, mereka dikarunia dua orang anak. Selanjutnya, Fitriani memilih meninggalkan kampung halamannya mengikuti jejak suaminya menuju Jawa Timur di akhir tahun 2015.
Cerita keluarga korban asal Konawe Selatan yang ditemukan hanya tersisa kerangka usai dicor di Blitar. Dok: Erdika-tvOne
Sutrisno melanjutkan saat adiknya berada di Jawa Timur, dia hanya berkomunikasi lewat HP saja. Namun, komunikasi mereka putus sekitar setahun lalu atau tepatnya 2022.
"Terakhir komunikasi adik saya minta dikirimkan berkas-berkas. Tapi saat saya mau kirim, saya tidak bisa lagi komunikasi," paparnya.
Terkait dengan informasi tewasnya adik tercintanya, Sutrisno mengaku mendapat informasi dari rekannya.
Setelah mencari tahu lebih lanjut, ia memastikan bahwa korban adalah adik kandungnya.
"Itu adik saya. Namanya Fitriani. Saya ingat sekali saudara saya," tegasnya.
Ironisnya, suami korban pernah berdalih jika Fitriyani telah selingkuh dan dibawa lari lelaki lain.
"Kami sempat tanya di mana dia. Malah suaminya ini bilang dia menghilang dan sudah lari sama laki-laki lain. Ternyata sudah meninggal," jelasnya.
Saat ini, pihak keluarga hanya bisa pasrah dan menyerahkan semua kasus itu ke pihak kepolisian.
Mereka hanya berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya dan meminta agar anak-anak dari Fitriyani dibawa ke Konawe Selatan. (emr/nsi)