Nelayan tewas korban penembakan polisi bertambah saat menjalani perawatan di Rs Bhayangkara.
Sumber :
  • tim tvone/Erdika

Korban Tewas Kasus Penembakan Nelayan di Konawe Selatan Bertambah

Minggu, 26 November 2023 - 20:02 WIB

Kendari, tvOnenews.com - Sehari menjalani perawatan di RS Bhayangkara Kendari, nelayan yang ditembak oleh oknum anggota Dit Polairud Polda Sultra bernama Putra (17) meninggal dunia di RS Bhayangkara Kendari, Minggu (26/11/2023).

Pantauan di lokasi, sejumlah keluarga korban tengah memadati kawasan kamar jenazah dan beberapa orang nampak menangis histeris.

Salah satu keluarga korban, Herman menyayangkan peristiwa tersebut apalagi terdapat dua korban yang kini telah meninggal dunia.

"Kita tidak pernah berharap terjadi seperti ini apalagi sudah 2 orang yang meninggal. Untuk itu kami minta ada transparansi dari pihak yang berwenang untuk secara terbuka mengungkap ini," kata Herman.

Lebih lanjut, herman menyampaikan pihak kepolisian seharusnya membuat tim pencari fakta agar bisa menjelaskan peristiwa sebenarnya yang terjadi.

"Harus ada tim pencari fakta, karena informasi yang kami dapat pelaku ini ada tiga orang, ada orang sipil," ungkapnya.

Pihak keluarga korban juga menyesalkan tindakan dari oknum tersebut karena mereka menilai seharusnya ada upaya pencegahan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Seharusnya kan ada pencegahan bukan pembunuhan seperti ini, apalagi mereka itu nelayan masyarakat kecil yang mencari nafkah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, empat nelayan asal Kecamatan Laonti diduga ditembak oleh oknum aparat Polairud Polda Sultra saat sedang mencari ikan di Perairan Cempedak, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara, Jumat (24/11/2023).

Ke empat korban itu adalah Maco, Ucok, Putra dan Alung. Untuk korban Maco, telah meninggal dunia sejak Jumat (24/11) dini hari, sedangkan Putra meninggal dunia sore ini. Sementara Ucok dan Alung masih menjalani perawatan medis.

Ditapolairud Polda Sultra, Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu saat dikonfirmasi pada Jumat (24/11) membenarkan terjadinya penembakan terhadap 4 orang nelayan. Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan personel polisi yang melakukan penembakan.

Menurutnya, saat itu ada giat patroli yang dilakukan aparat Polairud Polda Sultra untuk menangkap nelayan yang akan melakukan pengeboman ikan. Pihaknya juga sudah mengamankan barang bukti bahan peledak dan 1 unit perahu.

“Laporan anggota kami, diduga para nelayan tertembak ini adalah para pelaku bom ikan. Anggota kami mendapatkan informasi, datang ke TKP mereka melakukan perlawanan,” kata Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu.

Sementara itu, Bid Propam Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mengamankan satu anggota personel Dipolairud Polda Sultra Bripka A dan menyita sebuah senjata api dan magazen di kasus penembakan nelayan tersebut.

Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Pol Moch Shaleh menjelaskan senjata api yang diamankan dari kasus itu berjenis SS1-V5. Sedangkan magazen yang disita berisi 3 butir peluru.

"Disita1 pucuk senpi laras panjang SS1-V5 beserta 1 buah magazen yang berisi 3 butir peluru," ungkap Shaleh, Sabtu (25/11/2023).

Ia menuturkan Brika A yang merupakan Bintara pada Dit Polairud Polda Sultra ini diamankan dalam rangka pemeriksaan secara intensif oleh Bid Propam Polda Sultra. Bripka A juga akan menjalani masa penempatan khusus (patsus) atas insiden tersebut.

(emr/asm)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral