- Wawan Setyawan
Kantor Desa & Puskesmas Padanglampe Dirusak OTK Pakai Parang
Pangkep, tvOnenews.com - Puskesmas dan kantor desa Padanglampe, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, dirusak oleh seorang pria tidak dikenal menggunakan senjata tajam berupa parang. Jendela hingga pintu ruang Unit Gawat Darurat (UGD) pun pecah berhamburan.
Petugas puskemas yang tengah berjaga dibuat panik hingga bersembunyi di dalam ruang perawat.
Dalam video amatir yang diterima, nampak terdengar petugas kesehatan dibuat kaget usai seorang pria mengamuk sambil mengacungkan senjata tajam berupa parang panjang di depan ruang UGD Puskesmas Padanglampe.
"Hancur pintunya puskesmas, ada orang mengamuk," ujar perekam vidio yang beredar di media sosial.
Kasat Reskrim Polres Pangkep, Iptu Prawira Wardany mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu malam (30/12/2023). Kini kasus tersebut tengah ditangani oleh kepolisian sektor Ma'rang Polres Pangkep.
"Orang membawa parang merusak jendela (kantor desa) dan pintu (puskesmas). Untuk sementara masih didalami, informasi awal ada saksi yang melihat (kejadian)," ujarnya kepada wartawan, Minggu (31/12/2023).
Pria yang belum diketahui identitasnya tersebut berteriak menantang warga. Diduga karena tidak ada yang menanggapi, pelaku lantas merusak pintu kaca Puskesmas hingga hancur berhamburan.
Petugas yang sedang berjaga pun panik dan masuk dalam ruang perawat. Tak hanya pintu, pelaku juga menebas tandon air hingga melempari kaca jendela kantor desa yang lokasinya berada di samping puskesmas.
Beruntung pada saat kejadian tidak ada pasien di UGD puskesmas sehingga tidak menimbulkan korban.
Pasca kejadian tersebut, proses pelayanan dan perawatan pasien di Puskesmas Padanglampe tetap berjalan normal, meski pintu UGD sudah tidak dapat digunakan lantaran pintu kaca pecah.
Pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi dan mengejar pelaku yang datang ke puskesmas dengan menggunakan sepeda motor tanpa nomor polisi.
"Semalam Satresksrim sudah ke TKP untuk mengecek dan meminta keterangan saksi-saksi," ungkap Iptu Prawira. (wsn/fir)