- Marwan Diaz Aswan
Sempat Disegel Guru dan Pegawai, Tiga Sekolah Kristen di Manado Kembali Beraktivitas
Manado, tvOnenews.com - Pasca disegel oleh guru dan pegawai, tiga sekolah SMP, SMA dan SMK Yayasan Pendidikan Kristen Manado (YPKM) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) aktivitas belajar mengajar kembali normal.
"Terkait permasahalaan yang ada di sekolah SMP, SMA dan SMK YPKM GMIM Manado sebetulnya permasahalaan ini sederhana, hanya butuh waktu untuk kita klarifikasi, kroscek data dari pihak sekolah dengan yayasan AZR Wenas yang membidangi pendidikan, karena ada mis komunikasi, ada data tidak valid, data itu tidak cocok yang diajukan oleh pihak sekolah terkait dengan pembayaran tunjangan guru dengan data yang ada di pihak yayasan," ujar Humas Sinode GMIM, Kombes Pol Purn Jhon Rori, Selasa (9/1/2024).
Menurut Jhon, pihak yayasan akan menyelesaikan persoalan penundaan pembayaran gaji guru dan pegawai yang dikarenakan ada perbedaan data yang diajukan oleh pihak sekolah.
"Pihak yayasan akan serius untuk mengkroscek data tersebut dan apabila pihak yayasan selesai mengkroscek akan mengundang para guru dan karyawan yang ada di YPKM untuk duduk bersama setelah itu akan disepakati bersama data yang ada dan setelah di sepakati bersama, dari pihak yayasan secepatnya menyelesaikan sehingga permasahalaan ini segera selesai," jelas Jhon.
Jhon menambahkan, permasalahan tersebut berawal sejak Januari sampai September 2022, yang dikarenakan perbedaan data yang diajukan oleh pihak sekolah ke yayasan. Namun pembayaran gaji bulan Desember sampai 2023 sudah terselesaikan.
Sementara aktivitas berajar mengajar sudah kembali berjalan normal dimana segel pintu masuk sekolah telah dibuka kembali.
"Jadi dari pihak Sinode telah berkoordinasi dengan karyawan dan guru yang ada, agar sekolah itu tetap aktif tidak ada lagi penyegelan, karena itu merupakan hak dari setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang layak, kalau ada persoalan internal jangan mengorbankan anak sekolah, sudah di arahkan dan mereka sudah paham dan sekarang sekolah sudah berjalan seperti biasa," terangnya.
"Ia persoalan ini sedang ditangani pihak Sinode, kami berharap agar hak-hak para guru dan pegawai selama 9 bulan segera diselesaikan. Aktivitas belajar mengajar berjalan normal, tidak terganggu, karena kami melakukan penyegelan sekolah itu hanya sementara dan sebelum jam belajar," kata salah satu staf sekolah YPKM Stevdy Rondo.
Sebelumnya pada Senin (8/1/2024) lalu, puluhan guru dan pegawai YPKM melakukan aksi penyegelan pintu masuk sekolah sebagai bentuk protes gaji mereka selama 9 bulan belum dibayarkan oleh pihak yayasan.
(mdz/asm)