- Erdika Mukdir
Ribuan Rumah Terdampak, Korban Banjir Bandang di Kendari Butuh Uluran Tangan
Kendari, tvOnenews.com - Puluhan warga kampung salo yang menjadi korban banjir bandang kini masih bertahan di pengungsian. Mereka mengungsi di bangunan sekolah dan masjid yang berada di sekitar pemukiman, di Kampung Salo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (9/3/2024).
Salah satu warga Kampung Salo, bernama Mami Iwa mengaku terpaksa mengungsi lantaran seluruh perabot rumahnya hancur terendam lumpur dan tidak ada lagi yang bisa digunakan.
"Hancur semua pa, tidak ada yang bisa dipake karena lumpur masuk dalam rumah," kata Iwa.
Untuk bisa bertahan hidup di pengungsian, kini warga hanya bisa berharap adanya bantuan makanan, pakaian dan vitamin.
"Yang kita butuh saat ini makanan, pakaian dan vitamin karena kita tinggalkan rumah ini pakaian dibadan pa," pungkasnya.
Diketahui berdasarkan data BPBD, Wilayah Kampung Salo merupakan wilayah terparah yang terkena dampak banjir bandang pada Kamis (7/3) dini hari. Tercatat ada 512 rumah terendam banjir dan lumpur akibat luapan anak sungai yang berada di sekitar pemukiman.
Dari ratusan warga yang terkena dampak, ada puluhan dari mereka yang terpaksa mengungsi di bangunan sekolah, sementara yang lainnya lebih memilih mengungsi di rumah kerabat dan ada juga yang bertahan tinggal di lantai dua.
Pasca banjir bandang, BPBD Kendari telah menetapkan Status Tanggap Darurat. Olehnya itu pihaknya telah mendirikan dapur umum di sejumlah lokasi yang terparah akibat banjir bandang tersebut, termasuk di Kampung Salo.
Kini petugas gabungan Tni Polri Basarnas serta BPBD pun terlihat berjibaku membantu warga untuk membersihkan material lumpur yang ada di pemukiman.
Dampak Banjir Bandang Kendari
Sebanyak 2.198 rumah warga di 11 kecamatan di Kendari, Sulawesi Tenggara terdampak banjir bandang yang terjadi pada beberapa waktu lalu.
Lewat keterangan tertulisnya Kepala BPBD Kendari, Fadlil Suparman, mengatakan selain merendam pemukiman, banjir itu juga telah menghanyutkan 5 rumah warga.
"Ada 2.198 rumah terdampak banjir yang tersebar 11 kecamatan, dan ada 5 hanyut di Kelurahan Sanua," katanya, Sabtu (9/3/2024).
Fadlil menyebutkan terdapat 2 kelurahan yang paling parah mengalami dampak banjir bandang tersebut, yakni di Kampung Salo dan Lorong Lasolo, Kecamatan Kendari Barat.
"Di Kampung Salo terdapat 512 rumah, dan di Kelurahan Sodohoa ada 197 rumah, dan 5 rumah hanyut itu di Kelurahan Sanua," lanjutnya.
BPBD juga menyebut terdapat 57 rumah terdampak tanah longsor yakni 6 rumah di Kecamatan Kendari dan 51 rumah di Kendari Barat.
Pasca banjir bandang, BPBD Kendari telah menetapkan Status Tanggap Darurat. Olehnya itu pihaknya telah mendirikan dapur umum di sejumlah lokasi yang terparah akibat banjir bandang tersebut.
Tak hanya pemukiman, Rumah Sakit Santa Anna yang berlokasi di Kelurahan Sodohoa ikut terdampak banjir bandang. Saat kejadian, puluhan pasien yang berada di lantai satu terpaksa diungsikan ke lantai dua untuk mendapatkan tempat yang aman. Apalagi banjir bandang tersebut membawa genangan air dan lumpur hingga merusak sebagian fasilitas rumah sakit.
Banjir bandang itu terjadi secara tiba-tiba akibat meluapnya anak sungai di sekitar pemukiman. Kondisi itu diperarah dengan tingginya intensitas hujan yang turun hingga berjam-jam. (emr/frd)