- Abdullah Daeng Sirua
Menjadi Pemicu Inflasi, Panen Padi di Wajo Diharapkan Dapat Tekan Harga Beras
Sengkang, tvOnenews.com - Naiknya harga beras menjadi salah satu pemicu inflasi, olehnya panen padi di Kabupaten Wajo diharapkan dapat menekan harga beras dan berdampak pada tingkat inflasi khususnya di bulan Ramadhan.
"Pihak BI Sulsel optimistis panen padi di Kabupaten Wajo akan bantu menekan harga beras yang menjadi salah satu pemicu inflasi," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, M Abdul Majid Ikram, di Sengkang, Wajo, Kamis Petang (14/3/2024).
Hal itu dikemukakan saat melakukan peninjauan di areal persawahan yang siap panen di Desa Ujung Pero, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo.
"Kami sudah melakukan peninjauan di lapangan bersama instansi terkait khususnya di dua desa yakni Desa Ujung Pero dan Benteng Lompoe, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Sulsel," kata M Abdul Majid.
Dia mengatakan dari hasil peninjauan tersebut sekitar 8.000 hektar areal persawahan di sekitar Danau Tempe itu sudah siap panen.
Kabupaten Wajo merupakan salah satu daerah produsen beras di Sulsel yang memiliki luas lahan baku sawah sekitar 102 ribu hektar atau terluas kedua di Sulsel lahan sawahnya setelah Kabupaten Bone.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Wajo Muhammad Ashar mengatakan, rata-rata produksi padi petani di Wajo 6 ton gabah per hektar.
Dia mengatakan petani yang melakukan aktivitas turun temurun menanam padi di sekitar kawasan danau tempe sudah mengetahui dan membaca kondisi alam dalam melakukan penanaman.
Karena itu, lanjut dia untuk masa tanam Januari 2024 maka sudah akan siap panen pada akhir Maret atau awal April 2024.
"Insya Allah areal tanaman padi petani di dua desa bertetangga ini dapat terlaksana sebelum hujan turun untuk sawah tadah hujan pada musim tanam berikutnya," ujarnya.
Penyataan serupa juga dikemukakan Kepala Desa Ujung Pero, H Abidin.
Menurut dia, areal tanaman padi saat ini tinggal menunggu masa panen yang tinggal menghitung hari.
"Semoga dengan masa panen ini petani mendapatkan harga yang baik dari pihak pembeli baik dari Bulog ataupun swasta," katanya.
Berdasarkan harga pokok pembelian (HPP) yang ditetapkan pemerintah harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp5.800 per kilogram, sedang harga Gabah Kering Giling (GkG) Rp6.300 per kg.