- Erdika Mukdir
Banjir Putuskan Jalur Trans Sulawesi, Rehabilitasi Kontruksi Diperlukan
Konawe Utara, tvOnenews.com - Sudah memasuki hari ke tujuh, banjir dengan ketinggian satu meter masih memutuskan akses jalan lintas provinsi yang berada di Desa Linomoyo, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (11/5/2024).
Tercatat ada 28 Desa terdampak banjir dimana puluhan desa tersebut berada di 7 Kecamatan. Olehnya itu Pemerintah Daerah setempat telah menentapkan status tanggap darurat.
"Kami telah menetapkan status tanggap darurat dan setelah ini kami harap ada evaluasi terkait rehabilitasi kontruksi oleh instansi vertikal, kita sama-sama bertanggungjawab sebagai tindak lanjut penanganannya" kata Ruksamin, Bupati Konawe Utara.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Ruksamin jika akses jalan yang terputus itu merupakan kewenangan Balai Jalan Nasional dimana pekerjaannya terhenti karena terdapat masalah tertentu.
"Ini dikerjakan saudara kita dari balai jalan nasional namun kita tidak tau masalah sampai terputus pekerjannya, nah kita harapkan dengan banjir ini maka bisa secepatnya ada tindakan," bebernya.
Selain karena masalah ruas jalan yang tak kunjung dibenahi, pemda juga berharap agar Balai Wilayah Sungai segera mengerjakan tanggul penahan banjir yang ada di sepanjang jalan tersebut.
"Satu lagi tanggul penahan banjir yang sdah dikerjakan oleh balai wilayah sungai tapi blum tuntas dan ada yang kita belum sentuh penagangannya yaitu masalah kolam retensi yang saat itu sudah direncanakan tapi mendapat penolakan dari masyarakat," jelasnya.
Ruksamin mengharapkan adanya pekerjaan pengerukan sedimen yang menjadi penyebabnya tertahannya air.
"Penyebabnya ini sedimentasi juga apalagi pas kena pasangnya air laut jadi tidak akan turun airnya," sambungnya.
Untuk diketahui, akses jalan yang terputus tersebut merupakan jalan satu-satunya yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah hingga membuat ratusan kendaraan tak bisa melintas.
Dari pantauan tvonenews di lokasi, pengendara yang hendak melanjutkan perjalanan terpaksa harus menumpangi rakit darurat atau pincara. Jasa pincara sendiri bervariasi, 500 ribu rupiah untuk pengguna roda empat, dan 100 ribu rupiah bagi kendaraan roda dua.
Sementara bagi kendaraan berat seperti truk terpaksa harus berdiam di jalan raya selama berhari-hari hingga kondisi banjir benar-benar surut. (emr/frd)