- Rizal Tangdiraba
Proses Mediasi Kepolisian Dianggap Merugikan Korban, Begini Ujung Kasus Pengeroyokan 4 Pemuda di Mamasa
Mamasa, tvOnenews.com - Empat pemuda desa Sendana babak belur setelah diduga dikeroyok karena selisih paham saat lakukan takbiran keliling di Kelurahan Mambi, Kecamatan Mambi, Mamasa, Senin (17/6/2024) sekitar pukul 09.00 Wita.
Merasa dirugikan, salah satu korban, Krisna Wijaya, telah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak berwajib, dengan membawa bukti visum para korban, yang dimana dilanjutkan dengan dilakukannya mediasi.
"Pihak Kepolisian tidak menghadirkan pelaku, hanya diwakili oleh orang tua pelaku," jelas Jaya, sapaannya.
Jaya mengatakan keluarga korban lainnya tidak terima jika pelaku tidak hadir secara langsung, dan tidak akan menerima keputusan dari mediator.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kapolsek Kecamatan Mambi, Iptu Samson AP, mengatakan kasus tersebut merupakan perkelahian bukan pengeroyokan , yang terjadi antara pemuda dari desa Sendana dengan kelurahan tetangga yaitu Kelurahan Mambi.
"Pemuda dari desa Sendana melakukan takbiran keliling, tindakan mereka yang dinilai ugal-ugalan membuat pemuda setempat tersinggung sehingga membuat perkelahian pecah dan berujung 4 orang mengalami luka-luka," ungkap Samson, yang ditemui di kantornya, Selasa (18/6/2024)
Namun menurutnya penganiayaan yang berujung pengaduan korban ke Polsek Mambi itu, telah diselesaikan.
"Kasus ini sudah selesai karena masing-masing pihak telah sepakat berdamai dan menandatangani surat pernyataan," tegas Samson.
Kasus dugaan pengeroyokan yang dialami oleh empat pemuda asal desa Sendana Kecamatan Mambi akhirnya berujung damai. Mediasi dilakukan di kantor Polsek Mambi yang dihadiri oleh pelapor dan keluarga terduga pelaku, disaksikan oleh pemerintah setempat. Selain melakukan pembicaraan perdamaian, para pihak yang bertikai juga mendatangani surat pernyataan perdamaian. (rta/frd)