- Usman Mahu
Unik! Tradisi Lawa Pipi Hewan Kurban Diarak Keliling Kampung Sebelum Disembelih
Maluku Tengah, tvOnenews.com - Warga Desa Hila Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku, Tengah Maluku, punya tradisi unik saat menyembelih hewan kurban di masjid.
Tradisi Lawa Pipi atau dikenal dengan membawah lari kambing sambil arak-arakan keliling kampung dan Masjid di desa setempat.
Dengan arak-arakan hewan kurban di desa Hila Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah Maluku, ini berlangsung penuh meriah, dan antusias diikuti oleh ribuan warga muslim di Desa Hila, mulai dari kanak-kanak hingga orang dewasa, Selasa, (18/06/2024).
Dalam tradisi ini, puluhan hewan kurban berupa kambing itu, digendong dan arak-arakan oleh sejumlah pemuda serta diikuti oleh ribuan warga muslim di desa setempat.
Para warga ini, tampak terlihat memadati ruas jalan sambil mengelilingi kampung dengan melantunkan takbir dan salawat nabi Muhammad saw.
Setelah keliling kampung, para peserta kurban ini, melakukan tawaf keliling Masjid Hasan Sulaiman Desa Hila Maluku Tengah Maluku.
Uniknya mereka keling masjid sebanyak tujuh kali sambil berlarian dengan sekencang mungkin, hingga sebagian warga berdesak desakan sambil membawah hewan kurban, diiringi oleh bunyi tifa masjid dan lantunan takbir.
Djamaludin Bugis, Tokoh Agama Desa Hila mengatakan usai keliling masjid selama tujuh kali, puluhan hewan kurban ini, langsung disembelih oleh tokoh agama di desa setempat dan setelah itu dihamburkan ratusan uang oleh warga yang berada diproses penyembelihan hewan kurban tersebut.
"Sementara tradisi lawah pipi dalam arti membawah lari hewan kurban, seperti puluhan seekor kambing dengan keliling kampung dan keliling masjid, yang merupakan sala satu bentuk miniatur dari ibadah haji itu sendiri," katanya.
Djamaludin, menceritakan, tradisi ini dilakukan setiap tahun saat perayaan Idul Adha, mulai dari jaman dahulu kala itu, dan tradisi ini tetap dilestarikan sebagai budaya kekayaan yang melimpah dan mengandung nilai-nilai spiritual
Sementara tradisi Lawa Pipi ini, banyan para wisatawan dari dalam maupun luar kota yang hadir untuk untuk melihat tradisi yang ada di Desa Hila.
Saadiah Uluputty yang merupakan pengunjung, sudah dua kali melihat tradisi arak-arakan hewan kurban, ia sangat senang saat melihat keunikan tradisi tersebut.
Selain melihat ternyata ia juga ikut serta bergabung keliling kampung dan keliling masjid. (umu/frd)