Tradisi warga buton selatan membersihkan mata air dan gelar doa keselamatan dan kesyukuran atas berkah anugerah Sang Pencipta.
Sumber :
  • Jamil Azali

Ritual Pilumeano We'e, Tradisi Membersihkan Sumber Mata Air Warga Desa Lampanairi Buton Selatan

Senin, 24 Juni 2024 - 21:07 WIB

Buton Selatan, tvOnenews.com - Sebuah tradisi unik digelar ratusan warga di Desa Lampanairi, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, pada Minggu (23/6/2024). 

Tradisi ini disebut ritual Pilumeano We'e atau tradisi membersihkan sumber mata air. Selain bertujuan melestarikan alam, tradisi ini juga sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta atas limpahan rezekinya.

Tradisi ini dimulai saat matahari terbit pada pagi hari, diawali dengan ritual Pidawua dengan meletakan sesajen berisi nasi ketan putih, telur rebus dan tembakau yang dialaskan daun pisang. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh beberapa orang tua kampung yang dipimpin tetua adat. 

Hal ini dikandung maksud memohon kepada Sang Pencipta untuk kelancaran prosesi ritual Pilumeano We'e atau pembersihan sumber mata air Wandoke.

Ritual ini dilanjutkan dengan pembersihan sumber mata air yang letaknya berada di dalam bak penampung oleh puluhan pemuda desa. 

Keseruan tradisi ini mulai terlihat saat para pemuda saling kejar-kejaran untuk menyiramkan air ke warga yang hadir. Dalam tradisi ini siapapun yang berada di sekitar area mata air diwajibkan untuk basah. Sorak sorai dan gelak tawa wargapun menggema di tengah hutan.

"Ini tradisi warga Desa Lampanairi yang biasa digelar setiap tahun di bulan Juni, serunya itu kita baku siram-siram air jadi ada rasa gembira begitu, ini juga menjadi sarana mempererat tali persaudaraan warga desa kami," tutur Anton, salah satu warga Desa Lampanairi.

Selanjutnya para ibu-ibu dan gadis desa bekerjasama menyiapkan makanan yang dibawa dari rumahnya masing-masing untuk disantap usai pembersihan mata air. Berbagai jenis makanan tradisional seperti lapa-lapa atau sayur santan dan berbagai olahan ikan dan ayam dihidangkan dalam acara santap bersama tersebut.

Menurut Kepala Desa Lampanairi, La Ode Syarifudin, mata air Wandoke telah menjadi sumber air bersih bagi warga sejak ratusan tahun silam. Kata Syarifudin, untuk menjaga kelestarian alam yang terdapat sumber air bersih dan hutan yang masih alami, maka ditetapkan larangan menebang pohon di sekitar area mata air Wandoke.

"Tradisi ini sebagai wujud rasa syukur kami kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan dan menghargai pemberian Sang Pencipta, disini itu dilarang tebang pohon di sekitar area mata air Wandoke," ungkap Syarifudin.

Ritual Pilumeano We'e atau tradisi membersihkan mata air oleh warga Desa Lampanairi selain untuk merawat sumber mata air, tradisi ini juga  sebagai ungkapan rasa syukur warga kepada Sang Pencipta atas limpanahan rezeki dan sebagai ajang silaturahmi dan menjaga kekompakan warga dalam bermasyarakat. 

 

(jai/asm) 

 

 

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral