TKP penemuan mayat perempuan dalam koper di Pangkep.
Sumber :
  • wawan setyawan

Polisi Sebut Mayat Dalam Koper Diduga Tewas Akibat Hantaman Benda Tumpul

Selasa, 13 Agustus 2024 - 13:29 WIB

Pangkep, tvOnenews.com - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pangkep terus melakukan penyelidikan kasus penemuan mayat perempuan dalam koper bernama Ramlah (48) di Jalan Pelelangan, Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene. Polisi menyebut kematian korban diduga akibat hantaman benda tumpul di bagian kepala.

Kasatreskrim Polres Pangkep Ajun Komisaris Prawira Wardany menjelaskan pihaknya sudah mengambil keterangan 15 orang saksi terkait penemuan mayat Ramlah di dalam koper di dalam rumah kontrakannya.
 
Prawira mengaku proses penyelidikan dilakukan oleh pihaknya sampai ke Maros dan Makassar. 
 
"Jadi perkembangan untuk kasus terkait penemuan mayat dalam koper kami dari Satreskrim Polres Pangkep sudah melakukan penyelidikan dan sampai saat ini sudah sekitar 15 orang saksi yang kita mintai keterangan. Kami juga sudah sempat bergerak ke Makassar dan Maros untuk melakukan penyelidikan," ujarnya kepada wartawan di Mapolres Pangkep, Selasa (13/8/2024).
 
Prawira juga mengungkapkan proses autopsi jasad Ramlah sudah selesai dilakukan oleh Dokter Polisi (Dokpol) Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Meski belum ada hasil autopsi, Prawira menyebut korban meninggal dunia akibat hantaman benda tumpul.
 
"Untuk sementara korban meninggal akibat karena hantaman benda tumpul yang cukup keras di bagian kepala," ungkapnya.  
 
Prawira menyebut sedang melakukan profiling terduga pelaku. Hanya saja, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.  
 
"Untuk yang dicurigai memang ada, tapi masih kita dalami. Untuk barang korban yang hilang belum bisa kita identifikasi seluruhnya," tuturnya.
 
"Namun, untuk handphone tidak ditemukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Untuk motornya (milik korban) sementara kita lakukan pencarian karena memang tidak ditemukan di TKP," imbuhnya. 
TKP sus penemuan mayat perempuan dalam koper dijaga oleh pihak kepolisian.
 
Prawira menambahkan untuk keseharian, korban dikenal cuek dan tidak bersosialisasi. Prawira menyebut koran sudah tinggal sendirian di rumah kontrakannya tersebut sekitar enam bulan. 
 
"Untuk sementara belum bisa kami pastikan, karena memang korban ini agak cuek dan tidak bersosialisasi di lingkungannya. Kesehariannya korban ini berjualan makanan dan es keliling di Pangkep," kata dia.
 
Prawira mengaku saat ini jenazah Ramlah sudah dibawa pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Jeneponto untuk dimakamkan. 
 
Sebelumnya diberitakan, Warga Jalan Pelelangan, Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep digegerkan penemuan mayat perempuan bernama Ramlah (48) dalam koper di rumah kontrakan. Anak korban Sri Mariani Dg Caya (30) pun menceritakan pertama kali menemukan jasad ibunya di dalam koper. 
 
Dg Caya menjelaskan ibunya merupakan warga Kabupaten Jeneponto yang merantau di Pangkep sudah 12 tahun. Sehari-hari, kata Dg Caya, ibunya berjualan di Kabupaten Pangkep.   
 
"Asli Jeneponto, tapi merantau di sini jualan (jajanan) gerobak dan sudah 12 tahun. Di sini terakhir kontrak," ujarnya kepada wartawan, Senin (12/8/2024). 
 
Dg Caya mengaku datang ke kontrakan ibunya setelah dua hari putus komunikasi. Karena penasaran, akhirnya Dg Caya mendatangi kontrakan ibunya. 
 
"Dua hari lalu komunikasi. Penasaran kenapa tidak aktif nomornya tidak seperti biasanya," ungkapnya. 
 
Dg Caya bercerita saat pertama kali masuk rumah kontrakan ibunya, dirinya melihat adanya darah. Saat itu, Dg Caya mengaku tidak menemukan ibunya. 
 
"Pertamanya, saya lihat ada darah. Kemudian saya berbalik kayak ada rambut baru gitu kucari (ibunya)," sebutnya. 
 
Setelahnya, dirinya melihat adanya koper berwarna merah. Ia pun curiga dan memanggil pemilik kontrakan bernama Aisyah.  
 
Saat itu langsung melapor ke polisi dan akhirnya jasad ibunya ditemukan di dalam koper berwarna merah. (wsn/frd)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:27
01:57
01:34
01:06
02:16
06:07
Viral