- Tim Tvone/Arsi Ihsan
Pesisir Pulau Kalao Toa Turun 1,3 Meter akibat Gempa, Pasang Laut Ancam Permukiman
Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan - Pascagempa magnitudo 7,4 NTT yang terjadi pada akhir tahun 2021 lalu, menyebabkan turunnya struktur daratan di desa Kalao Toa, Kecamatan Pasilambena Kepulauan Selayar, Sulsel.
Ketinggian tanah berubah, turun sekitar 1,3 meter dari sebelumnya. Akibatnya Desa Kalao Toa yang berhadapan langsung dengan laut Flores dimasuki air laut. Apalagi saat pasang air laut masuk ke permukiman warga dan melewati tanggul pembatas sepanjang 360 meter dipantai Kalao Toa. Demikian dijelaskan oleh Patta Bau, Camat Pasilambena, Sabtu (29/1/2022).
Patta Bau menjelaskan kalau ketinggian daratan yang turun menyebabkan air laut masuk dan tidak ada lagi daerah pantai seperti sebelum gempa.
Patta Bau juga menyampaikan, masalah turunnya daratan Kalao Toa sudah diteruskan kepada Pemerintah Kabupaten. Menurutnya, Pemkab Kepulauan Selayar akan menurunkan tim survei.
Sebelumnya Rina Apriani, warga desa Kalao Toa, menuturkan kepada tvonenews.com kalau saat ini kondisi warga Desa Kalao Toa, secara umum sudah khawatir tinggal di pulau tersebut. Mereka khawatir dan terancam setiap saat. Bukan lagi air laut yang naik ke permukiman, mereka juga masih kerap mendengar suara gemuruh disusul goncangan di desa mereka. Tapi warga tidak tahu harus kemana.
"Kami sebenarnya sudah tidak betah karena tiap saat terancam. Bisa dilhat kondisi kami sekarang, air laut naik, retakan di mana-mana, tambah lagi kami terancam gempa terus," ujarnya.
Rina berharap pemerintah bisa mencari solusi untuk warga.
Pantauan tvonenews.com di Pulau Kalao Toa, air laut menggenangi rumah warga Kalao Toa, ombak laut juga pecah di permukiman. Selain itu sejumlah retakan terlihat di jalan poros antardesa di pulau Kalao Toa,
Sementara itu di pesisir Desa Kalao Toa ada tanah retakan selebar 1 meter lebih memanjang utara ke selatan yang dalamnya tidak terukur. Menurut warga, ini terjadi pascagempa 7,4 magnitudo lalu.
Desa Kalao Toa di Kecamatan Pasilambena Kepulauan Selayar adalah daerah paling parah terdampak gempa M7,4 NTT yang terjadi pada akhir tahun lalu. Di pulau ini ada enam ribu warga yang mengungsi sementara 100 orang lebih mengalami luka-luka dan 2 warganya meninggal dunia. Gempa juga telah menyebabkan ratusan rumah warga rusak serta fasilitas umum hancur.
Pascagempa Pulau Kalao Toa juga telah disurvei oleh Tim BMKG yang kemudian mengumumkan kalau ada patahan baru di wilayah pulau ini. Dan mengaitkan nama patahan baru tersebut dengan nama Pulau Kalao Toa. (Arsil Ihsan/act).