Satu pelajar ditemukan membawa senjata tajam di dalam tasnya..
Sumber :
  • Jamil Azali

Terjaring Razia, Belasan Pelajar di Kedapatan Simpan Konten Porno dan Situs Judol Hingga Membawa Sajam

Kamis, 10 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Buton Tengah, tvOnenews.com - Mengantisipasi maraknya kekerasan seksual yang terjadi pada anak di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Polres Buton Tengah dan pemerintah setempat menggelar razia handpone di sekolah. Belasan pelajar kedapatan menyimpan video dan situs porno di handpone bahkah salah satu pelajar ditemukan membawa senjata tajam di dalam tasnya.

Suasana di dalam kelas seketika heboh saat polisi menemukan senjata tajam dari tas seorang pelajar saat digelar razia di SMP Negeri 1 Lombe di Kecamatan GU, Kabupaten Buton Tengah, pelajar tersebut langsung dibawa keluar dari dalam kelas untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Razia ini dipimpin langsung Pj Bupati Buton Tengah, Kostantinus Bukide dan Kapolres Buton Tengah, AKBP Wahyu Adi Waluyo. Ratusan pelajar di sekolah tersebut tak luput dari pemeriksaan petugas razia. Tidak hanya menggeledah tas milik para siswa, polisi juga memeriksa semua handpone milik siswa. Dalam pemeriksaan tersebut ditemukan belasan siswa dan siswi menyimpan video berisi konten porno serta situs porno dan situs judi online, temuan ini membuat para guru dan petugas razia tercengang.

Polisi memeriksa semua handpone milik siswa di SMP Negeri 1 Lombe Buton Tengah.

Setelah ditelusuri kebanyakan para pelajar ini sudah sering mengakses situs-situs porno bahkan situs judi online. Ditemukan juga beberapa video berisi aktivitas pelajar yang sedang menggelar pesta miras. Para pelajar ini kemudian dikumpulkan untuk diberikan pembinaan.

Pj Bupati Buton Tengah, Kostantinus Bukide, mengungkapkan kegiatan razia yang diinisiasi Kapolres Buton Tengah, AKBP Wahyu Adi Waluyo, ini sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masa depan anak-anak didik di Buton Tengah, Kostantinus menilai banyaknya temuan pelajar yang kerap mengakses situs porno bahkan judi online merupakan kondisi yang mengkhawatirkan dan perlu ditindaklanjuti agar masa depan anak-anak didik dapat terselamatkan dari pengaruh negatif.

"Ini sangat mengkhawatirkan, seperti fenomena gunung es, ini baru satu sekolah saja sudah ada beberapa yang ditemukan, sementara di sini ada ratusan sekolah. Nah ini yang akan menjadi catatan kami bahwa kedepan kita perlu melakukan pola-pola pembinaan yang lebih baik lagi, "terang Kostantinus, saat ditemui usai razia, Rabu (9/10/2024).

Kostantinus juga menambahkan akan meminta pihak sekolah untuk memperketat aturan penggunaan handpone bagi para siswa, selain itu pihak sekolah juga diminta untuk rutin melakukan pengawasan terhadap siswa yang menggunakan handpone.

"Para guru dan kepala sekolah kami minta agar kegiatan razia seperti ini rutin dilakukan dan untuk penggunaan handpone kalau tidak dibutuhkan untuk tugas sekolah tolong anak-anak dilarang bawa handpone, "pungkasnya.

Sementara Kapolres Buton Tengah, AKBP Wahyu Adi Waluyo, mengatakan kegiatan ini sebagai wujud kepedulian kepolisian dan pemerintah daerah setempat terhadap masa depan anak. Kegiatan ini bertujuan mengantisipasi tindakan kekerasan seksual terhadap anak.

"Tadi ada beberapa siswa yang ditemukan di dalam hpnya sering membuka situs porno dan  konten-konten yang belum pantas ditonton mereka dan ada juga situs judi, "ungkap Wahyu.

Terkait temuan tersebut, pihaknya juga akan melakukan pembinaan terhadap para siswa dan ya g terpenting memberikan himbauan-himbauan sebagai upaya pencegahan terhadap tindakan kekerasan seksual terhadap anak.

"Sebagai bentuk pembinaan nantinya para siswa yang ditemukan tadi akan dipanggil orang tuanya melalui kadis pendidikan yang juga nanti akan melibatkan pihak kepolisian untuk diberikan pengarahan, terkait siswa yang membawa sajam nanti akan ada perlakukan khusus, "tutupnya.

Pj Bupati Buton Tengah akan menginstruksikan ke semua sekolah untuk memperketat penggunaan handpon bagi anak didik, kemudian semua pelajar yang kedapatan melanggar akan dilakukan pembinaan. Dari data UPTD  Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Buton Tengah, sejak Januari hingga Oktober 2024 terdapat 15 kasus kekerasan anak di Kabupaten Buton Tengah yang didominasi kekerasan seksual. (jai/frd)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:19
02:59
02:36
20:40
01:05
03:15
Viral