Sumber :
- Marwan
Menhut Raja Juli Antoni Tinjau Hutan Pohon Aren dan Produksi Gula Semut di Tomohon
Sabtu, 14 Desember 2024 - 15:41 WIB
Tomohon, tvOnenews.com - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke Yayasan Masarang di Desa Kayawuh, Tomohon, Jumat (13/12/2024). Peninjauan ini dilakukan untuk mendalami inisiatif yang telah dilakukan oleh Yayasan Masarang, salah satunya terkait dengan penyadapan nila aren dan produksi gula semut yang telah dipasarkan hingga ke mancanegara.
Usai peninjauan, Menhut Raja Antoni menyampaikan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Salah satu yang diutamakan oleh Pak Presiden Prabowo dan Mas Gibran adalah bagaimana masyarakat sejahtera. Kami di Kementerian Kehutanan saat ini sedang giat-giatnya mencoba mengidentifikasi komoditas yang bisa membantu kesejahteraan masyarakat," ungkap Menhut.
Salah satu inisiatif yang dipaparkan Menhut adalah pabrik aren yang telah dibangun oleh Yayasan Masarang, yang menjadi contoh untuk pengembangan sektor ini.
"Kami berterima kasih kepada Yayasan Masarang atas inisiatif yang telah dilakukan, termasuk adanya pabrik aren ini," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menhut Raja Antoni juga menegaskan dukungannya terhadap target Presiden Prabowo yang menargetkan 2 juta hektar lahan hutan aren dan 2 juta hektar lahan sawah untuk mendukung swasembada pangan dan energi.
"Sebagai pembantu Pak Presiden Prabowo, kami akan menyiapkan kawasan hutan untuk mendukung bioetanol, ketahanan energi, dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Menhut.
Menhut juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengkaji potensi untuk memperluas hutan cadangan pangan. Ia menekankan pentingnya kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan hal tersebut.
"Kami berharap akan ada kerjasama yang semakin kuat supaya kesejahteraan petani meningkat, dan pohon aren ini bisa ditransformasikan menjadi kebun yang lebih luas, tidak hanya untuk ketahanan pangan tetapi juga sebagai hutan cadangan pangan," ucapnya.
Konservasionis dan ahli mikrobiologi, Dr. Willie Smits, yang turut mendampingi Menhut dalam peninjauan ini, mengungkapkan rasa senangnya atas perhatian Menhut terhadap kondisi nyata yang dihadapi petani.
"Saya senang sekali karena Menhut tidak hanya mendengar laporan, tapi juga melihat langsung ke lapangan dan berbicara langsung dengan petani. Ini adalah bukti nyata yang bisa dilihat dan semoga bisa menjadi dorongan untuk mengembangkan 2 juta hektar pohon aren serta membuka lapangan kerja," ungkap Willie Smits.
Menhut Raja Antoni didampingi oleh Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko dan Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Hidup Mahfudz dalam kunjungan kerjanya ke Yayasan Masarang. (mdz/frd)