- Tim Tvone-Arsil Ihsan
Sudah Sepekan Solar Subsidi dan Pertalite Kosong di Pangkalan Agen Pertamina Selayar
Pihaknya mengaku belum mengetahui kalau solar dan pertalite dengan jumlah besar yang diangkut ke Selayar ternyata tidak ada lagi di pangkalan resmi APMS.
“Saya dapat laporan dari hasil pantauan dan penyampaian teman-teman di Bagian Perekonomian terkait Pertalite dan Solar, per 1 April begitu diberlakukan kenaikan harga Pertamax dari Rp9.200 ke Rp12.750 sebagian besar masyarakat berbondong bondong ke APMS untuk membeli Pertalite di harga Rp7.650, bahkan ada yang bolak balik membeli untuk disimpan dan kemudian dijual kembali, untuk solar saya dapat laporan aman,“ jelas Nadira.
Sebelumnya data yang diterima tvonenews.com, jumlah stok yang diangkut kapal tanker sebelumnya yakni pada tanggal 29 Maret 2022 jumlah kuota BBM yang masuk di Selayar untuk 3 APMS yaitu Pertalite kurang lebih 110 ton, Pertamax kurang lebih 125 dan Bio Solar bersubsidi kurang lebih 135 ton ditambah jatah khusus untuk Pertashop kurang lebih 20 ton.
Namun yang membuat heran, hanya berselang 3 hari per tanggal 1 April 2022, Pertalite dan Bio Solar sudah tidak tersedia di dua APMS yang ada di Selayar. Solar yang ada adalah solar subsidi dan bukan solar industri.
"Saya tidak tahu kemana solar ratusan ton itu," tutur Andi Hamzah, Koordinator Pemerhati Pembangunan Selayar.
Andi Hamzah juga mempertanyakan sistem pengawasan yang ada selama ini, menyangkut bahan bakar bersubsidi yang diduga dimanfaatkan untuk kepentingan industri dan proyek.
"Ini juga menyangkut pelanggaran hukum yang seharusnya mendapat perhatian," tutup Andi Hamzah.